Ketua MPR Beri Mata Kuliah Umum di Umsida

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Wakil Rektor 1 Athim Wahyuni saat tukar menukar cenderamata.

Sidoarjo, Bhirawa
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan dengan penuh semangat memberikan paparan kuliah umum kepada para mahasiswa Umsida (Universitas Muhammadiyah) Sidoarjo. Meteri yang dipaparkan bertemakan ‘Sosialisasi Empat Pilar MPR RI’.
Menurut Zulkifli Hasan, materi ‘Empat Pilar MPR RI’ yang menyangkut Pancasila, UUD Negera 1946, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika itu harus dipahami oleh mahasiswa. Karena mahasiswa adalah penggerak perubahan di negeri ini.
“Oleh karena itu mahasiswa juga harus bisa melaksanakan nilai-nilai luhur yang ada di lingkungan masyarakat,” katanya. Lebih jauh, Zulkifli Hasan menegaskan perdebatan tentang definisi Pancasila seharusnya selesai. Diskusi-diskusi yang ada diharapkan lebih membahas strategi untuk memajukan Indonesia, apalagi negara ini sudah tertinggal dari negara lainnya.
“Yang kita perdebatkan seharusnya bagaimana Pancasila itu menjadi kenyataan. Kenyataan untuk kehidupan sehari-hari, kenyataan dalam ekonomi, kenyataan dalam melahirkan undang-undang, melahirkan peraturan, itu yang masuk dalam pembahasan kita,” tegasnya.
Di samping itu, warga yang miskin harus diangkat derajatnya. Semangat Pancasila adalah pemerataan dan sejahtera semuanya.
“Keadilan sosial untuk semuanya, bukan untuk segelintir golongan saja,” tuturnya. Di hadapan sekitar 500 mahasiswa dari 9 fakultas yang ada di Umsida, Zulkifli Hasan juga berpesan kepada para pemuda, dalam pelaksanaan Pileg, Pilkada maupun Pilpres jangan sampai ada balas budi. Jangan karena diberi bingkisan, sembako maupun yang lainnya terus dipilih.
“Yang penting saran saya, tolong pilihan orang-orang yang berkualitas, pilihlah jago-jago yang berbutu. Bagaiman track record mereka, jadi jangan asal pilih, apalagi karena balas budi habis dikasih sembako,” saran Zulkifli Hasan, kemarin(19/9) di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Umsida.
Sementara itu, Wakil Rektor I Umsida Ahtim Wahyuni mengatakan dengan diadakan kuliah umum diharapkan para mahasiswa akan semakin tahu terkait dengan Pancasila, UUD Negera 1946, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Setidaknya mereka nanti mempunyai konsep diri untuk menjaga NKRI dalam pergaulan mereka sehari-hari.
“Jadi tidak hanya sekedar tahu dan hafal, tepati bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau mereka bisa menerapkan, berarti mereka bisa menjaga negeri tercinta ini,” katanya. [ach]

Tags: