Ketua MPR RI Sosialisasi Empat Pilar di Kota Kediri

Ketum LDII Abdullah Syam (kiri) Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (tengah) dan Anggota DPR RI Viva Yoga Muladi (kanan) saat sosialisasi empat pilar MPR.

Ketum LDII Abdullah Syam (kiri) Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (tengah) dan Anggota DPR RI Viva Yoga Muladi (kanan) saat sosialisasi empat pilar MPR.

Kota Kediri, Bhirawa
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Zulkifli Hasan memberikan materi sosialiasi 4 pilar MPR RI di hadapan ribuan santri LDII di Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri. Kehadiran Zulkifli Hasan di Ponpes Wali Barokah juga bersamaan dengan penutupan Pengajian Syarah Asmaul Husna. Kamis (10/3).
Zulkifli Hasan mengatakan, Empat Pilar MPR RI, adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara & Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik. Menurutnya pihaknya sangat mengapresiasi Langkah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk memfasilitasi  melaksanakan sosialisasi empat pilar MPR. “Kita 19 tahun reformasi, kita mengukuhkan kembali persaudaraan bangsa kita, musyawarah mufakat, cinta negri harus kita sampaikan terus menerus,” kata Zulkifli usai memberikan materi sosialisasi dihadapan 15 ribu santri.
Lebih lanjut dia mengatakan, Di Indonesia semua telah sepakat memilih  demokrasi, sehingga jika perjuangan dilakukan dengan kekerarasan itu sangat bertentangan dengan pancasila ” Berjuangnya  secara demokrasi, dan tidak tepat jika perjuangan ini menggunakan kekerasan, sudah tidak relevan, bagai mana caranya jadilah anggota DPR, menyampaikan diparlemen, ada pilihan setiap lima tahun.” Tandasnya.
Sementara dalam sosialisasi  empat pilar MPR RI bertema yang bertema Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Ketua Umum LDII juga menyampaikan pola pikir peningkatan relevansi negara melalui pemungsian konsensus bangsa kepada Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Ada beberapa point penting dalam pola pikir LDII dalam relevansi pemungsian empat pilar tersebut.
Di antaranya sangat perlunya pancasila kembali dikumandangkan, pemungsian Negara secara maksimal, Kelembagaan Negara, serta program -program strategis dengan basis teknokratik. “Dan kami minta agar sosialisasi empat pilar ini terus digelar keseluruh Indonesia, dan mungkin bisa dimulai dari lampung,” ungkap Abdullah Syam di hadapan Ketua MPR.
Lebih lanjut. Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam menyebutkan, kegiatan ini juga dihadiri alumni yang pernah belajar di luar negeri seperti di Belanda dan Arab Saudi. “Ada juga santri yang belajar di luar negeri dari Jepang dan Australia,” tandasnya.
Dr Zulkifli Hasan menekankan, urgensi dan pentingnya pemahaman dan penerapan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi berbangsa dan negara. Pancasila yang digali Bung Karno dan diterapkan sebagai dasar dan ideologi Negara, telah menghantar Indonesia Merdeka menuju keadilan sosial bagi seluruh warganya.
“Pancasila dimaknai Bung Karno sebagai ‘cinta kasih’ yakni mengasihi sesama. Mengasihi sesama pasti ada rasa kekeluargaan, ada kegotong-royongan saling membantu, ada musyawarah mufakat. Pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehIdupan, pasti menjauhkan orang dari penyalahgunaan obat dan narkoba. Kaum muda para santri Wali Barokah yang memahami Pancasila pasti paham itu, ” seru Zulkifli.
Hadir dalam acara itu Wali Kotamadya Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketum DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Prof Abdullah Syam dan pimpinan Ponpes Wali Barokah, Sunarto. Lebih jauh Zulkilfi mengutarakan, banyak orang yang mempermasalahkan Demokrasi Indonesia, yang dianggap beda dengan demokrasi di negara barat ataupun di negara komunis. Pasalnya, negara Barat menyusun konstitusinya dengan landasan satu agama Kristen saja, satu budaya, satu ras/suku dalam satu wilayah negara. Sedang Indonesia wilayahnya terdiri dari ribuan pulau, ratusan etnis/suku, ratusan bahasa, ratusan budaya dan berbagai macam agama. [van,ira]

Tags: