Ketua PBNU Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Sunan Ampel

ketua-umum-pbnu-guru-besar-tasawuf-uin-sunan-ampel-h3gPemprov Jatim, Bhirawa
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr KH Said Aqil Siroj MA, dikukuhkan sebagai Guru Besar Profesor Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Said Aqil dikukuhkan dalam rapat terbuka senat UIN Sunan Ampel Surabaya Sabtu (29/11) lalu.
Said Aqil dalam pidato pengukuhannya yang mengangkat tema ‘Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual Dalam Kehidupan Masyarakat Modern’ menjelaskan, bangsa Indonesia dengan pemerintahan yang tengah bersemangat menggelorakan konsep ‘Revolusi Mental’ tidak akan maksimal mencapai tujuan bangsa, tanpa dilengkapi dengan revolusi spiritual.
“Konsep Revolusi Mental membutuhkan amunisi yang lebih mendalam dan mendasar dalam mendongkrak dan membangun mental bangsa yang lebih sempurna, yakni dengan revolusi spiritual yang berbasis pendekatan tasawuf,” katanya.
Nilai-nilai revolusi spiritual itu, kata Said, sangat diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terjatuh terlalu dalam kepada hedonisme, materialisme dan semua yang bersifat keduniawian. “Revolusi spiritual ini sebagai benteng, agar bangsa Indonesia tidak hanya maju secara duniawi, tapi juga spiritual,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam acara pengukuhan tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting nasional. Selain Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang hadiri mewakili Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, tampak Menteri Ristek dan Pendidikan TinggiI Muhammad Nasir, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Marwan Ja’far, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, mantan Mendiknas Dr H Muhammad Nuh, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Mochammad Subadar, KH Miftachul Achyar, Sekjend Kemenag RI Nur Syam dan beberapa kiai ulama dari Jatim.
Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf dalam sambutannya mengatakan, beberapa kali mengikuti kegiatan pengukuhan guru besar baru kali inilah membutuhkan persiapan matang. Hal ini disebabkan karena yang dilantik sebagai guru besar adalah Ketum PBNU, undangan yang hadir dipastikan banyak dan dari semua kalangan. “Karenanya UIN Sunan Ampel mesti berbenah, dan Alhamdulilah semuanya berjalan luar biasa,” tuturnya.
Menurut dia, Pemprov Jatim berkomitmen untuk menjadikan UIN Sunan Ampel sebagai universitas yang bergengsi. Bentuk komitmen itu diwujudkan dengan memberikan bantuan rumah susun (Rusunawa), kepada mahasiswa-mahasis baru yang harus mondok pada semester awal. “Semoga kedepan kami bisa memberikan tambahan rusunawa, apalagi jika dibantu oleh Kementrian Sosial,” tandasnya.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan Muktamar NU tahun 2015 nanti, Gus Ipul menegaskan, Jatim siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan muktamar tersebut. Menurut Gus Ipul, panitia Muktamar saat ini sedang menggodok tiga tempat yaitu di Medan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur. “Saya berharap bisa di Jatim, kami sudah siap, bahkan empat pesantren di Jombang sudah siap jika ditunjuk sebagai tuan rumah,” katanya.
Untuk mendukung pelaksanaan Muktamar di Jatim, bahkan Gubernur Soekarwo, serta Bupati Jombang juga sudah menyatakan persetujuaanya dan berniat memberikan bantuan untuk mensukseskan gelaran Muktamar. Muktamar kata Gus Ipul, sangat penting digelar di Jawa Timur karena provinsi ini memiliki jumlah pesantren NU terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, warga NU juga banyak dari Jatim.  [iib]

Tags: