Ketua PERSI Jatim Kawal Jamkesmas

Dodo Anondo

Dodo Anondo

Surabaya, Bhirawa
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim akan mengawal pembayaran biaya Jamkesmas oleh pemerintah pusat ke rumah sakit-rumah sakit di Jatim. PERSI jatim akan membawa masalahg ini ke Rakernas PERSI di Bali yang digelar mulai hari ini(17/3).
Banyaknya keluhan keterlambatan pembayaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pada tahun 2013, membuat Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim  dr Dodo Anondo MPH bakal membawa masalah ini ke Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) PERSI.
”Kita akan memperjuangkan nasib rumah sakit- rumah sakit yang ada di Jatim, karena saat ini uang Jamkesmas yang dijanjikan pemerintah belum turun,” ujarnya.
Dodo mengatakan, saat ini jumlah tunggakan untuk rumah sakit seluruh Jatim bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Khusus untuk RSU dr Soetomo Surabaya mencapai sekitar Rp 63 miliar lebih, RSU dr Saiful Anwar Malang sekitar Rp 30 miliar, ada juga yang RS-RS kecil nilai tunggakan hanya Rp 500 ribu dan Rp 5 juta ke atas.
”Jadi hampir semua rumah sakit yang menerima pasien Jankesmas mereka menunggu kepastian dari pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjanji akan membayar tunggakan Jamkesmas tahun 2013 itu pada bulan Juni 2014, tapi hingga saat ini, belum ada kabar kepastiannya. “Janjinya memang Juni, sehingga kita harus menunggu, tapi tetap kita akan sampaikan ke Menteri Kesehatan besok,” tukasnya.
Dijelaskannya, sebagai Ketua PERSI Jatim, dirinya kerap mendapat keluhan dari rumah sakit-rumah sakit kecil di Jatim yang memang dana operasional dan pelayanan medisnya kecil. Untuk RS sekelas RSU dr Soetomo masih bisa menalangi terlebih dahulu jasa medis para dokter, asalkan tunggakan Jamkesmas itu tidak sampai dibayarkan hingga akhir tahun 2014.
Yang mengkhawatirkan adalah pembayaran obat-obatan untuk perusahaan farmasi rekanan. ”Kalau masalah obat tidak bisa kita menghutang teralu lama karena semua ada batas waktunya,” jelasnya.
Ditanya terkait dengan kendala keterlambatan pencairan dana Jankesmas dirinya mengaku sangat kuatir. Menurutnya operasional rumah sakit akan terganggu, banyak pengeluaran dan tidak diimbangi dengan pemasukan akan menyebabkan terhadap pelayanan.
“Kalau sampai akhir tahun dibayar, itu jelas mengganggu cash flow RSU dr Soetomo. Itu kan mirip kejadian pada tahun 2011 lalu, di saat Pemkot Surabaya menunggak membayar anggaran Jamkesda Rp 58 miliar ke RSU dr Soetomo,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Harsono mengatakan, dirinya merasa kuatir jika dana Jamkesmas yang rencana digulirkan terhambat pencairannya. Banyak dari rumah sakit di Jatim menantikan pencairannya. Menuruntya, dengan pengeluaran yang tinggi tidak bisa rumah sakit dapat berjalan baik jika tidak didukung oleh pendanaan atau pemasukan yang cukup.
”Saya berharap dalam waktu dekat dapat cair karena hal ini menyangkut pelayanan kesehatan orang banyak,” tuturnya. [dna]

Tabel :

Tunggakan Jamkesmas di Jatim

RSU dr Soetomo Surabaya   Rp 63 miliar lebih,
RSU dr Saiful Anwar Malang   Rp 30 miliar,
RS-RS kecil  kisaran Rp 500 ribu dan Rp 5 juta ke atas

Rate this article!
Tags: