Ketum PAN Restui Bupati Suyoto Ramaikan Pilgub DKI

Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) berjalan kaki dengan didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto (kirinya) menyeberangi Jembatan Bengawan Solo usai diresmikan, Rabu (11/5).

Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) berjalan kaki dengan didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto (kirinya) menyeberangi Jembatan Bengawan Solo usai diresmikan, Rabu (11/5).

Resmikan Jembatan Bengawan Solo di Bojonegoro
Bojonegoro, Bhirawa    
Tak hanya masyarakat Bojonegoro saja, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merestui pencalonan Bupati Bojonegoro Suyoto alias Kang Yoto untuk maju menjadi bakal calon (balon) Gubernur  DKI Jakarta.
Menurut Zulkifli yang juga Ketua MPR, Kang Yoto merupakan kader terbaik partai. Sangat disayangkan jika tidak didukung untuk maju memperebutkan tongkat kekuasaan DKI I untuk bertarung bersama gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan sejumlah kandidat yang disebut-sebut juga bakal melaju, di antaranya Yusril Ihza Mahendra, Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, Sandiago Uno hingga Adhyaksa Dault.
Menurut Zulkifli,  Kang Yoto dinilai mempunyai segudang prestasi yang cukup membanggakan untuk daerah dan getol dalam mengentas kemiskinan.  “Di PAN ini ada dua kader terbaik, salah satunya Bupati Bojonegoro Suyoto,” ungkapnya usai meresmikan Jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Padangan-Kasiman di Bojonegoro, Rabu (11/5), kemarin.
Ketua umum DPP PAN periode 2015-2020 ini mengatakan
PAN sungguh-sungguh akan mengusung Kang Yoto maju ke Jakarta. “Selama ini kami melihat pertumbuhan ekonomi Bojonegoro hingga 19,43 persen, itu merupakan tertinggi di dunia,” klaimnya yang disambut tepuk tangan rombongan.
Terkait siapa yang nantinya akan mendampingi Kang Yoto, Zulkifi mengaku masih melakukan pendekatan dengan sejumlah partai.  “Ada masanya kita umumkan. Rencananya Agustus nanti diumumkan, siapa dan dengan siapa pencalonannya,” terangnya.
Untuk mendengar aspirasi dari akar rumput partai,  pihaknya telah berkunjung ke Banten, Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Kendal, Batang, Semarang, Solo dan ke Bojonegoro. Setelah ini dilanjutkan ke Surabaya dan Malang, baru keluar Jawa.  ” Kita ingin mendengar masukan-masukan di tingkat bawah,”  imbuhnya.
Kedatangan Zulkifli  kemarin untuk meresmikan jembatan yang menghubungkan Padangan – Kasiman.  Dia berjalan kaki menyeberangi Jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan kedua kecamatan dan dibangun dengan biaya sekitar Rp 60 miliar dari APBD Bojonegoro.
Ia berjalan kaki dengan didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto usai meresmikan jembatan yang panjangnya 200 meter dengan lebar 7 meter itu.
“Pembangunan di berbagai bidang di Bojonegoro yang berjalan selama ini merupakan bentuk kepemimpinan Bupati Bojonegoro Suyoto yang mampu menjalankan amanah masyarakat,” katanya dalam dialog dengan warga di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman.
Pada kesempatan yang sama Bupati Bojonegoro Suyoto menjelaskan keputusan membangun jembatan yang menghubungkan Padangan-Kasiman, harus melalui pertimbangan yang matang karena alokasi anggaran yang terbatas.
Selain itu, lanjut dia, secara bersamaan juga ada tiga lokasi Jembatan Bengawan Solo yang mendesak dibangun. “Dengan pertimbangan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, maka jembatan Padangan-Kasiman memperoleh prioritas untuk dibangun dulu,” tandasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Andi Tjandra menjelaskan pembangunan Jembatan Bengawan Solo menelan biaya sekitar Rp 60 miliar.
Selain pembangunan jembatan, katanya, di selatannya juga dibangun jalan sepanjang 180 meter dengan lebar 7 meter. Di utaranya, juga dibangun jalan sepanjang 330 meter dengan lebar 7 meter.
Tidak hanya itu, katanya, ada tambahan pembangunan tebing dengan panjang masing-masing 50 meter di utara dan selatan jembatan sesuai rekomendasi Kementerian PU dengan pertimbangan untuk memperkuat jembatan dari ancaman longsor. [bas]

Tags: