
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Machfud MD, Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di acara Haul KH Abdul Hamid bin Abdulloh bin Umar ke-42, di Ponpes Salafiyah, Kota Pasuruan. [hilmi husein]
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, hadir di acara Haul KH Abdul Hamid bin Abdulloh bin Umar ke-42, di Ponpes Salafiyah di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Senin (25/9).
Gus Yahya sapaan akrabnya menegaskan bahwa NU tidak bisa digunakan untuk hal-hal di luar kepentingan didirikannya NU. Sebab, saat ini terutama menjelang pesta demokrasi 2024 semakin marak sejumlah orang yang mempergunakan organisasi Islam sebagai alat merebut kekuasaan.
“NU itu tidak boleh dipergunakan, diperalat di luar tujuan didirikannya. NU tidak bisa digunakan sebagai alat merebut kekuasaan demi kepentingan eksklusif NU sendiri. Karena, bukan itu tujuan didirikannya NU,” ujar Gus Yahya saat sambutan Haul KH Abdul Hamid dihadapan ratusan ribu jamaah yang hadir.
NU didirikan, kata Gus Yahya, sebagai khidmah untuk seluruh kemanusiaan. Khidmah yang dimaksud adalah untuk peradaban yang wajib untuk dihormati sebagaimana yang ditetapkan sebagai keperluan didirikan. Makanya, secara tegas pihaknya berpesan pada sejumlah pejabat yang hadir dalam acara haul agar terus menghormati NU sebagai karunia yang patut dijaga.
“Saat ini, kebetulan sedang ramai-ramianya orang ingin menjadi calon ini hingga calon itulah. Saya juga tidak mengerti, mungkin juga menteri-menteri ini juga. Saya juga mau tanya, itu untuk keperluan apa,” kata Gus Yahya.
Selain Gus Yahya, nampak sejumlah pejabat juga hadir. Yakni, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Machfud MD, Wali Kota Pasuruan H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hingga pejabat lainnya.
Pantauan di lokasi, jamaah haul dihadiri oleh ratusan ribu orang. Para jamaah meluber hingga ke jalan-jalan. Jamaah membanjiri kawasan lokasi haul yang berpusat di Pondok Pesantren Salafiyah, Kebonsari, Panggungrejo, Kota Pasuruan. Semua gang dan jalan di kawasan itu penuh jamaah.
Jamaah juga berada di rumah-rumah warga yang memang dipersilakan oleh tuan rumah. Mereka juga tampak menyemut di kawasan alun-alun Kota Pasuruan dan Masjid Al-Anwar.
Pengasuh Ponpes Salafiyah Pasuruan, KH Idris Hamid mengungkapkan jamaah yang datang pada tahun 2023 mencapai lebih dari 100 ribu orang. “Berdasarkan hitungan dari Wali Kota Pasuruan tadi, yang hadir di haul ini lebih dari 100 ribu,” kata KH Idris Hamid.
Menurut putra dari Romo Kiai Hamid, setiap tahunnya jumlah jamaah yang datang justru selalu bertambah. Jamaah dan ulama hampir dari seluruh Indonesia datang ke haul salah satu waliyullah tersebut.
Di antaranya terjauh berasal dari Aceh, Kalimantan, hingga berbagai wilayah di Jawa. Termasuk tokoh-tokoh penting negara juga selalu menyempatkan hadir. “Saya tidak mengundang. Semua yang hadir di haul ini mendengar sendiri-sendiri, lalu mereka datang,” kata KH Idris Hamid.
Ia menyebut bertambahnya jamaah adalah salah satu bentuk karomah atau keistimewaan dari KH Abdul Hamid. “Mungkin ini namanya karomah atay keramat,” jelas KH Idris Hamid. [hil.iib]