KH Ma’ruf Amin Bakal Membalik Suara Prabowo ke Jokowi di Madura

Cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin memberikan pidato kebangsaannya di hadapan tokoh lintas agama, etnis dan para pengusaha di Surabaya dalam silaturahim Nusantara Bersatu, Senin (18/3) malam. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin bakal membalik suara penantangnya Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Madura. Hal ini disampaikan usai memberikan pidato kebangsaannya di hadapan tokoh lintas agama, etnis dan para pengusaha di Surabaya dalam silaturahim Nusantara Bersatu, Senin (18/3) malam.
“Dulu (Jokowi, red) kalah banyak di Madura, karena itu kita balik sekarang harus menang banyak,” katanya.
Mantan Rois Aam PBNU itu pun menargetkan perolehan suara dalam Pilpres 2019 di kepulauan Madura bisa mencapai minimal 60 persen. Pihaknya juga tengah berupaya maksimal agar target dukungan masyarakat dari pulau garam itu bisa tercapai. “Di Madura, harapannya minimal 60 persen. Tapi, kalau bisa 70 persen lebih bagus,” ujarnya.
Menurut dia, kekalahan suara Joko Widodo pada Pilpres 2014 tidak boleh terulang, terlebih saat itu dikalahkan telak oleh pesaingnya, Prabowo Subianto, yang juga menjadi kompetitornya pada pilpres kali ini.
Sebagai bentuk optimalisasi pemantapan suara di Madura tersebut, KH Ma’ruf Amin akan melakukan safari politik sehari penuh di Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan.
Sesuai jadwal, kemarin (19/3), mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut akan bersilaturahim ke Pondok Pesantren Guluk-Guluk Sumenep. Dilanjutkan kegiatan istigasah gerakan santri yang diselenggarakan di Stadion Ratu Pamelangan Pamekasan.
“Yang pasti, dulu Pak Jokowi kalah banyak di Madura, tapi sekarang harus dibalik dan Pak Jokowi harus menang banyak,” katanya.
Sementara, dalam pidatonya, KH Ma’ruf Amin menyampaikan
konsep empat bingkai kerukunan yang dia percaya dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yakni, bingkai politis, bingkai yuridis, bingkai sosiologis, dan bingkai teologis. Jika empat bingkai ini dipertahankan, maka Ma’ruf menjamin keutuhan NKRI.
“Bingkai sosiologis harus kita angkat baik nilai-nilai individual, maupun berbangsa dan bernegara. Apabila nilai ini kita angkat maka akan memagari. Banyak soal yang tidak bisa diselesaikan secara yuridis politis tetapi bisa secara kearifan lokal,” ujarnya.
Selain itu, Ma’ruf juga menyebutkan bahwa Indonesia akan mi’raj atau tinggal landas pada 2024. Untuk menuju Indonesia mi’raj, maka ia berjanji akan menuntaskan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara.
“Indonesia supaya bisa mi’raj. Bukan isro’ terus. Karena itu saya harapkan 2024 bisa mi’raj. Dan 5 tahun ke depan ini kita bangun landasannya, runaway-nya yang kuat dalam semua aspek termasuk kerukunan agar 2024 bisa tinggal landas,” ungkapnya.
Sementara itu, putri Abdurrahman Wahid yang menyempatkan hadir, Yenny menyampaikan pidato dukungannya terhadap pasangan calon Jokowi – Ma’ruf yang ia sebut-sebut mirip  ayahnya. Di akhir pidatonya, Yenny menyampaikan pantun dalam bahasa jawa.
“Mlaku mlaku nang Tambak Beras. Mulihe ojok lali tuku gulali. Engko tanggal pitulas. Ojo lali coblos nomor siji, (jalan-jalan ke Tambak Beras. Pulangnya jangan lupa beli gulali. Nanti tanggal 17. Jangan lupa coblos nomor satu),” tutur dia disambut tepuk tangan.
Di akhir acara, salah satu kader PDIP dan juga Caleg DPR RI, Henky Kurniawan, memberikan gunungan wayang kepada Ma’ruf. Gunungan ini disimbolkan sebagai jagat raya. “Gunungan ini lambang jagat raya. Jagat raya Indonesia insyaalah dipegang Bapak Jokowi-Ma’ruf Amin,” jelasnya.
KH Ma’ruf Amin melakukan safari politik di Jatim selama dua hari, yakni 18 Maret 2019 di Gresik, Jombang, Surabaya dan dilanjutkan ke Madura pada 19 Maret 2019. (geh)

Tags: