Khofifah Ajak Masyarakat Jawa Timur Perangi Rentenir

Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara halal bi halal Pusat Koperasi An-Nisa Jawa Timur tahun 2018 di Hotel Inna Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (14/7).

(Harus Ada Reformasi Bank Penyalur KUR)
Pasuruan, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat di Jawa Timur untuk memerangi rentenir. Karena keberadaraan rentenir sangat mengganggu perekonomian.
“Kami mengharapkan agar masyarakat di Jawa Timur terhindar dari jeratan rentenir. Makanya, mulai saat ini jeratan rentenir harus di perangi secara bersama-sama,” ujar Khofifah Indar Parawansa saat sambutan acara halal bihalal Pusat Koperasi An-Nisa Jawa Timur tahun 2018 di Hotel Inna Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (14/7).
Memang rentenir mudah diakses oleh masyarakat. Terutama para pedagang di pasar-pasar tradisional. Termasuk pula, mudah dalam hal pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi.
“Perlu diketahui bersama, para rentenir sangat mudah dijumpai di pasar tradisional. Bahkan, mereka juga mudah sekali memberikan pinjaman modal usahanya dengan bunga yang lumayan tinggi,” tandas Khofifah Indar Parawansa.
Untuk itu, lanjut Khofifah, pihaknya meminta agar ada reformasi internal bank-bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut supaya bisa memenuhi kebutuhan modal masyarakat, utamanya kebutuhan modal pedagang di pasar-pasar tradisional di Jawa Timur.
“Secara bertahap, saya sudah berkomunikasi dengan pimpinan-pimpinan bank penyalur KUR di Jawa Timur. Intinya bagaimana KUR bisa mudah diakses oleh mereka. Termasuk pula KUR harus buka jam 12 malam ataupun jam 4 pagi. Di jam-jam itu banyak pedagang membutuhkan modal di tengah malam itu,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, koperasi juga memiliki peran penting dalam membangun Jawa Timur ke depan. Di Jawa Timur, ada sekitar 31.000 lebih koperasi dan yang masih aktif sekitar 27 ribu lebih. Dari total itu, ada 11 juta pengangguran yang akhirnya terakomodir dan mendapatkan pekerjaan.
“Peran koperasi ini juga menjadi pilar untuk penguatan tumbuh kembang ekonomi di Jawa Timur. Untuk itu, harapan saya supaya tidak ada ketimpangan sosial. Saya yakin koperasi ini bisa menjadi peluang untuk membantu masyarakat untuk berdaya saing dan meningkatkan perekonomiannya,” urai Khofifah Indar Parawansa.
Ia kembali berpesan kepada semua pengurus cabang koperasi yang hadir dalam acara ini supaya meningkatkan peran koperasi dalam mendukung tumbuh kembang ekonomi di Jawa Timur.
“Jadikan koperasi ini berjalan selayaknya koperasi sesuai pada fungsinya. Jangan sampai dijadikan sebagai ajang penguatan bidang sosial, karena koperasi tak akan tumbuh baik apabula beriringan dengan sosial,” tandas Khofifah Indar Parawansa. [hil]

Tags: