Khofifah Beri Tasbih ke Perempuan Pemakan Jari Tangannya Sendiri

Sempat Minta Bakso dan Merindukan Neneknya
Surabaya, Bhirawa
Wiji Fitriani (28), penderita gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya tampak tersenyum lebar. Pasalnya, perempuan yang terkadang memakan jari tangannya sendiri ini mendapatkan tasbih dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Fitri sapaan warga Desa Ngadi Kabupaten Kediri ini menjadi sorotan banyak pihak. Termasuk pemerintah karena video yang sempat viral di media sosial dengan kedua tangannya terbalut perban. Dalam unggahan disebutkan jika jari-jari Fitri saat ini sudah habis akibat infeksi luka yang dideritanya karena sering dimakan sendiri jika sedang merasa kelaparan.
“Fitri selalu menyampaikan ingin pulang karena sudah rindu dengan mbahnya. Semoga dengan tasbih ini bisa membuat hati Fitri lebih tenang, apalagi sekarang bulan puasa,” ujar Khofifah kepada Fitri saat menyerahkan tasbih warna hijau di ruang perawatan khusus di RSJ Menur, Selasa (7/5) kemarin.
Selama ini, Fitri diketahui hanya tinggal berdua dengan neneknya, Jirah (73), dan mengandalkan bantuan dari tetangganya untuk kehidupan sehari-hari. Ini karena sejak lahir, Fitri sudah ditinggal ibunya Sarminiwati pergi merantau ke Kalimantan. Sarminiwati sendiri bercerai dengan ayah Fitri. Gadis tamatan Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini akhirnya dibawa ke RSJ Menur setelah mendapat persetujuan dari neneknya. Tujuannya agar mendapatkan perawatan medis secara maksimal.
“Sudah ada tim dokter menanganinya dan syukurlah seperti yang kita lihat tadi bahwa komunikasinya sudah lancar, kondisinya juga berangsur membaik. Dan yang penting obat tidak boleh telat,” ujar Khofifah.
Sementara itu, saat Gubernur Jatim menemuinya di ruangan, Fitri yang jari tangannya dibalut kain biru sempat meminta bakso dan ingin segera pulang ke daerah asalnya. Fitri juga berkesempatan dikalungi tasbih oleh Khofifah dan diberi semangat oleh orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut agar segera sembuh dan hidup seperti manusia pada umumnya.
Khofifah mengatakan, saat ini kondisi Fitri sudah semakin membaik. Dari sisi fisik, luka di tangan, siku dan kaki juga berangsur sembuh. Dari sisi psikis juga berkembang positif. “Yang lebih penting adalah psiko sosial terapi. Misalnya, Fitri sudah ingin pulang karena kangen dengan mbah-nya,” tambahnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menandaskan, yang juga harus diperhatikan adalah keteraturan dan kedisplinan minum obat. Jadi, ketika nanti sudah kembali ke Kediri, Fitri harus tetap mendapat pengawasan. Puskesmas setempat, harus bisa memastikan obat akan dikonsumsi oleh Fitri. Sehingga, emosinya bisa tetap stabil. “Obat tidak boleh telat. Harus ada yang memastikan Fitri akan terus mengonsumnsi obat yang disiapkan oleh dokter,” pungkasnya.
Di tempat sama, dokter khusus yang menangani Fitri, dr Lila Nurmayanti menyampaikan bahwa pasiennya saat ini sudah berbicara secara tertata dan dua pekan ini tidak pernah kambuh. “Awalnya memang parah, tapi sekarang sudah mulai bisa dikontrol dan minum obat juga teratur,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, Sukesi menyampaikan, jika kondisi Fitri membaik maka akan dipulangkan Dinas Sosial melalui pendamping PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan).
“Baik PSM dan TKSK nantinya turut memastikan agar Fitri meminum obatnya setiap hari sesuai dengan aturan, dan melakukan pendampingan ketika harus kontrol,” katanya.
Diakui Sukesi, Fitri merupakan kesayangan keluarganya terutama paman dan bibinya, terutama neneknya. Untuk melepaskan Fitri ke Surabaya, Kadinsos Jatim berupaya merayu neneknya hinggaberjam-jam untuk bisa melepaskan Fitri agar bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi.
“Saat diberikan pengertian pelan-pelan, cucunya akan aman di Surabaya dan ada yang merawat hingga sembuh, sekaligus saat Itu juga dibantu perawat puskesmas yang membantunya merawat luka per dua hari sekali,” tuturnya.
Untuk aktivitas Fitri jika sudah kembali ke keluarganya kelak, Sukesi mengatakan, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Kediri untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Fitri ke depannya. [geh.rac]

Tags: