Khofifah Diminta Mundur Saat Dukungan Semakin Kuat, Ketua IKA FIB: Berpendapat Sah-sah Saja

Ketua IKA Komisariat FIB Universitas Airlangga Noer Sidik

Surabaya, Bhirawa
Dukungan kepada calon Ketua PP IKA Universitas Airlangga (Unair) Khofifah Indar Parawansa terus melejit. Banyak pihak berharap Khofifah akan membawa lembaga ini berkembang pesat di bawah kepemimpinannya satu periode mendatang.
Sayang, di tengah menguatnya dukungan tersebut ada saja pihak-pihak yang mencoba terus melakukan manuver. Salah satunya ialah beredarnya surat terbuka yang berisi pengunduran diri dan permintaan agar Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri. Surat tertanggal 2 Juli itu ditandatangani salah seorang pengurus pusat IKA UA yang bernama Agus Widiastono.
Isi surat tersebut antaraain memohon kepada Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur untuk mundur dari pencalonan Ketua Umum PP IKA Unair. Permohonan itu didasarkan atas beberapa alasan. Antara lain, apabila Khofifah terpilih, maka greget IKA UA dalam menilai kinerja pemerintahan Jawa Timur berkurang. Surat dua lembar itu juga menyatakan bahwa Universitas Airlangga bisa memberi gelar doctor honoris causa kepada gubernur yang beprestasi. Penghargaan itu akan rancu apabila ketua IKA Universitas Airlangga dijabat oleh gubernur Jawa Timur.
Ketua IKA Komisariat FIB Universitas Airlangga Noer Sidik meminta semua pihak bisa bersikap dingin. Dia memahami situasi semakin menghangat. Namun hendaknya semua bisa bersikap bijak. ‘’Mari saling menghargai antara satu sama lain,’’ katanya.
Sidiq yakin, Gubernur Khofifah akan menghargai pendapat itu meskipun permintaan itu sangat tidak mendasar. Sebab, perbedaan pendapat merupakan bagian dari proses demokrasi. Begitu juga keinginan untuk mendorong Khofifah untuk menjadi ketua PP IKA Unair, juga merupakan bagian dari proses demokrasi. Jadi semua pihak semestinya bisa saling bijaksana dalam berpendapat.
Saat ini, Khofifah justru mendapat dukungan yang cukup banyak. Para tokoh IKA UA juga sudah menyampaikan alasan mengapa Khofifah pantas memimpin lembaga tersebut. IKA UA butuh sosok yang bisa mengoptimalkan peran dan potensi alumni. ‘’Khofifah menghargai mereka yang sudah menyatakan dukungan,’’ ujar alumnus angkatan 1988 itu.
IKA UA butuh pemimpin yang merangkul semua elemen, membimbing dan membantu Universitas Airlangga agar semakin maju. Nur Sidiq berharap rasa guyub ini tetap terjalin. Perbedaan dan persaingan hanya ada pada forum kongres. Dia juga berharap, kongres berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan. ‘’Sebab, ada nuansa reuni di dalamnya,’’ kata Sidik
Terkait permintaan kandidat untuk mundur, Fahrul Muzaqqi, salah seorang alumni FISIP Universitas Airlangga menilai langkah Agus Widiastono kurang tepat. Sebabm dia memiliki kapasitas SC. Sangat tidak etis meminta kandidat untuk mundur. ‘’Ibarat wasit yang merangkap sebagai pemain, justru, ketika dia mengundurkan diri adalah langkah yang tepat, dia leluasa untuk menjadi pemain, ‘’ ucapnya. [tam]

Tags: