Khofifah-Emil Siap Buka Jalur Perdagangan di Pesisir Selatan Jatim

Emil saat berpidato di depan ratusan relawan dalam forum silaturahmi ulama dan umat di Banyuwangi, Sabtu (27/1).

Banyuwangi, Bhirawa
Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak siap mengintegrasikan jalur perdagangan di pesisir selatan Jatim jika nanti terpilih dalam Pemilihan Gubernur (Pemilihan Gubernur) Jatim 2018. Tantangan itu akan diwujudkan untuk meneruskan kepemimpinan Soekarwo yang akan berakhir pada tahun depan.
“Apa yang menjadi tantangan Jatim lima tahun kedepan setelah kepemimpinan Pakde Karwo. Saya sudah bertemu dengan masyarakat Banyuwangi adalah contoh bahwa pembangunan Banyuwangi ini harus bisa dirasakan gairahnya dipesisir selatan. Kalau kawasan di selatan tidak kita optimalkan potensinya maka kawasan utara juga juga akan mengalami hambatan dalam kemajuannya,” kata Emil saat berpidato di depan ratusan relawan dalam forum silaturahmi ulama dan umat di Banyuwangi, Sabtu (27/1).
Dia menjelaskan, pemerataan pembangunan Jatim itu adalah untuk mengamalkan Trisakti yang salah satu tujuannya adalah berdikari secara ekonomi. “Maka Jatim yang luasnya hampir sama dengan negeri Belanda dan jumlah penduduk 40 juta serta memiliki sumberdaya alam, walaupun tentunya kita tidak mau bergantung, tetapi ini semua bekal untuk Jatim menjadi provinsi berdikari,” tegasnya.
Dia mengatakan, selain akan fokus membangun pelabuhan, nantinya juga akan fokus menyelesaikan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) dan mempercepat pembangunan bandara di bagian barat daya Jatim.
“Bagaimana mau berdikari kalau Jatim belum punya pelabuhan, jalan dan di bagaian Barat daya Jatim ada 10 juta masyarakat yang tidak punya bandara. Itulah tantangan pembangunan yang harus diwujudkan,” katanya.
Dijelaskan Emil, dengan pemerataan pembangunan itu, maka kesenjangan antara pesisir selatan dan utara bisa dikurangi. “Kalau lidih diikat kuat, kalau dipisahkan gampang terpatahkan,” pungkasnya. [cty]

Tags: