Khofifah Hadiri Syukuran Kelulusan Wartawan Penerima Beasiswa Magister

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan cinderamata kepada Fiqih Arfani wartawan Antara salah seorang penerima beasiswa program magister di Unair.

Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara syukuran kelulusan, wartawan penerima beasiswa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim – Bank Mayapada, program magister di Universitas Airlangga (Unair). Acara syukuran digelar di Kantor PWI Jatim Jalan Taman Apsari 15-17 Surabaya, Rabu (11/9).
Selain Gubernur Khofifah, acara syukuran juga dihadiri para wartawan senior ataupun mantan wartawan. Diantaranya Adi Sutarwijono yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya, Moch Mahmud anggota DPRD Kota Suarbaya, Arif Afandi mantan Wakil Wali Kota Surabaya serta para pemimpin redaksi dari media nasional maupun lokal.
Dalam kesempatan itu, turut mendampingi Gubernur Khofifah yakni Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Gatot Sulistyo Hadi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Pemprov Jatim, Mohammad Rudi Ermawan Yulianto, Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai dan Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim, Ashari Abubakar.
“Saya ucapkan selamat kepada wartawan yang telah sukses menyandang gelar magister. Saya berharap ke depan ada kerjasama yang lebih baik. Kita bisa beriringan membangun Jatim. Sebab masih banyak masalah di Jatim yang harus bisa diselesaikan bersama-sama,” ujar Khofifah.
Sementara itu, kedelapan wartawan yang dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar magister yaitu Arief Sosiawan (Memorandum/Magister Manajemen), M Sholehuddin (Jawa Pos/Pengembangan SDM) Wahjoe Harjanto (Surya/Kebijakan Publik) dan Ainur Rohim (Beritajatim.com/Ilmu Politik).
Kemudian, Fiqih Arfani (LKBN Antara/Media dan Komunikasi), Abdul Aziz (LKBN Antara/Media dan Komunikasi), Achmad Mashudi (JTV/Pengembangan SDM) serta Machmud Suhermono (JTV/Ilmu Politik).
Ketua PWI Jatim Ainur Rohim yang juga salah seorang wartawan penerima beasiswa program magister di Unair mengatakan, selama menempuh pendidikan pasca sarjana hampir tidak mengalami masalah. Kesulitan hanya saat menghadapi Test of English as a Foreign Language atau TOEFL. Dirinya bersama-sama teman wartawan harus berulang kali melakukan tes TOEFL.
“Kami sempat gagal tes TOEFL beberapa kali. Akhirnya kami kursus selam tiga hari sebelum ikut TOEFL. Belajar grammar dan lain-lain. Alhamdulillah akhirnya delapan wartawan lulus semua. Untuk nilai IPK juga rata-rata predikat Sangat Memuaskan,” ujarnya.
Bagi Ainur, kuliah di usia yang tidak lagi muda cukup menyenangkan. Sebab kuliah bisa menjadi hiburan disela pekerjaan sebagai wartawan yang sangat padat. “Meski kami sudah tua, kami tetap sama dihadapan dosen. Absen tidak boleh kurang dari 70 persen. Seluruh tugas harus dikerjakan dengan baik. dan ternyata sebagain teman yang sudah tua-tua menjadikan kuliah sebagai hiburan,” tandasnya. [iib]

Tags: