Khofifah: Rumah Sakit Rujukan Covid di Jatim Jadi 142

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan RS Paru Jember menjadi RS Lapangan khusus menangani pasien covid 19, Rabu (30/12).

RS Paru Jember Jadi Rumah Sakit Lapangan Pasien Covid 19

Jember Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jadikan Rumah Sakit Paru Jember menjadi rumah sakit lapangan khusus pasien Covid 19. Hal ini menyusul semakin tingginya angka pasien yang positif terpapar Covid 19 di Jawa Timur.

” Ini bagian dari ikhtiar kita (pemerintah) untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara luas.
Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, RS Paru Jember memiliki per RIK 83 persen dan ICU 91 persen. WHO memberikan standar maksimal 60 sampai 70 persen. Dari sinilah salah satunya kenapa Pemprov menjadikan RS Paru Jember ini kita jadikan salah satu rumah sakit layanan covid,” ujar Gubernur Jawa Timur saat meresmikan RS Paru Jember untuk dijadikan RS khusus melayani pasien covid 19, Rabu (30/12).

Di Jawa Timur sendiri kata Khofiifah, rumah sakit rujukan untuk pasien covid terus bertambah jumlahnya. Dari 127 kini menjadi 142 RS rujukan.” 18 Desember kemari, di Malang kita meresmikan RS Lapangan Ijen Boulevard, di Surabaya RS Indrapura dan RS dr. Sutomo ditambah badnya baik ruangan IGD maupun ICUnya, RS Syaiful Anwar dan RS dr. Sudono juga ditambah.” Namun sebanyak-banyaknya RS rujukan dan banyaknya bad yang dipersiapkan tanpa diikuti kepatuhan protokol kesehatan mungkin tidak akan ada maknanya. Selalu overload overload overload,’ kata Khofifah.

Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan, sebaran virus corona semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan rilis dari Kementrian Kesehatan RI, tenaga kesehatan (nakes) baik dokter maupun perawat di Indonesia yang meninggal dunia karena terpapar covid 19 berjumlah 507 orang. Di Jawa Timur sendiri, nakes yang meninggal dunia sebanyak 61 orang. Sedang di Pemprov Jatim, sebanyak 65 ASN yang meninggal karena Covid 19.

” Ini warning bagi kita semua untuk terus waspada dan ketat menjaga protokol kesehatan. Saya mendapat info dari Pak Kapolda dari Pak Pangdam dan update dari prajurit di lapangan, paparan virus ini (penyebarannya) sangat luar biasa. Maret sampai September 2020, 2 ASN pemprov yang meninggal, Oktober hingga Desember sudah 63 ASN yang meninggal. Kami menyampaikan, makin dekat virus itu kepada orang-orang disekitar kita. Mudah-mudahan kita diberikan dipanjangkan umur, diberikan kesehatan dan keselamatan amin,” do’anya.

” Kenapa saya mengawali (sambutan) data nakes yang meninggal, supaya kita paham. Karena masih banyak di daerah termasuk di Jember ini dicovidkan dan ini sepertinya harus diberi penjelasan yang detail, terang dan masif bahwa covid itu ada dan penyebarannya belum berhenti, sehingga dukungan masyarakat untuk melaksanakan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) lebih penting,” tandas mantan Menteri Sosial ini kemarin.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga berharap kepada milenial di Jawa Timur untuk tidak merayakan malam tahun baru diluar, dan berkerumun.” Kami bersama Kapolda, Pangdam dan Pangkoarmada 2 sepakat untuk memberlakukan jam malam dimalam pergantian tahun mulai jam 20.00 – 04.00 WIB. Harapan kita, menyambut tahun baru di rumah jangan berkerumun. RT atau RW yang terlanjur urunan beli kembang api ditahan dulu, ini cara kita menyelamatkan diri kita dan lingkungan,” ulasnya.

Berdasarkan data di Pemprov menunjukan, disaat perayaan keagamaan seperti Idul Fitri, ketika silaturrohim dilakukan secara fisik tanpa virtual ada penambahan kasus covid yang signifikan. Saat perayaan Agustusan ketika ada lomba-lomba dikampung ada peningkatan signifikan.” Akhir Oktober lalu ketika liburan panjang juga (peningkatan) signifikan. Kemarin pilkada dan pilkades tambah lagi. Saya ijin menyampaikan kepada kita semua, bahwa para nakes butuh dukungan kita semua. Terima kasih kepada relawan yang telah susah payah menyampaikan pesan 3M, matur nuwun juga kepada para pelaku usaha pariwisata, UMKM, perhotelan, seniman yang tahun ini diharapkan mendapat income yang lebih besar harus menunda
kebahagiannya karena penghasilannya tidak seperti tahun lalu.Tapi itulah cara yang paling aman untuk menyelamatkan kita dan menyelamatkan orang lain di lingkungannya,” lanjutnya.

Jadi kata Khofifah, RS Paru Jember untuk sementara dikonversikan menjadi rumah sakit yang memberikan layanan covid 19 .” Jadi ini akan menjadi rumah sakit rujukan, begitu pula rumah sakit paru Surabaya juga dipersiapkan menjadi rumah sakit rujukan covid. Pada posisi inilah ikhtiar kita untuk memberikan layanan lebih banyak, lebih cepat tentunya harus diikuti oleh disiplin yang ketat kita semua. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan support bagaimana 3M kita tegakkan. Cuci tangan sudah biasa tapi dengan air yang mengalir bukan di kobokan, itu bedanya. Bagaimana kita menggunakan masker, dan bagaimana kita menjaga jarak. Muda-mudahan ibu Bupati (Faida), hadirnya rumah sakit ini memberikan percepatan layanan, dari Situbondo, Bondowoso juga akan ke Jember. Jember menjadi harapan masyarakat dalam percepatan layanan. Salam sehat, Selamat tahun baru 2021 tanpa kerumunan,” pungkasnya.(efi)

Tags: