Khofifah Tekankan Inovasi dan Kreatifitas Modal GTK Bentuk Siswa Jadi Game Changer

Selain untuk GTK, penghargaan juga diberikan cabang dinas pendidikan Jatim dalam performa kinerjanya

Dindik Jatim, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa tutup GTK Creative Camp (GCC) Batch 3 tahun 2022. Banjir penghargaan diterima oleh juara terbaik dari berbagai kategori lomba yang diikuti guru, tenaga kependidikan dan kepala SMA/SMK dan PKLK se Jatim.

Mereka berkompetisi di bidang Anugerah Penulis Buku, Video Tourism, Kewirausahaan, Film Pendek. Selanjutnya bidang lomba Fashion, Pembelajaran Berbasis IT, Desain Grafis, bidang lomba Daur Ulang, Inovasi Kompetensi Kepala Sekolah Terakhir bidang lomba Optimasi Peran Pengawas Sekolah.

Dinas Pendidikan Prov Jatim juga milih cabang terbanyak peserta GCC, kacab inspiratif, cabang terbaik pemerataan GTK, cabang terbaik input data A – GTK 1.7 dan cabang terbanyak prosentase IKM Mandiri

Tahun ini, sebanyak 18.338 peserta yang terdiri dari guru SMA/SMK dan PKPLK, Kepala Sekolah, Cabang Dinas dan Kepala Pengawas Sekolah di Jatim telah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan sejak Agustus lalu.

Jumlah ini meningkat 189,52 persen di banding tahun 2021 yang hanya diikuti 6.333 orang atau 27,09 persen, dan 2020 dengan 4.983 peserta.

Ajang ini dikatakan Khofifah menjadi bermakna karena peserta aspiratif. Ia mencontohkan seperti 4 ribu peserta memilih sektor kewirausahaan dan 3 ribu peserta memilih sektor IT.

Menurut Khofifah, baik entrepeneur maupun digital IT menjadi satu kesatuan ditengah kemajuan peradaban jaman. Sebab, tren saat ini, dalam membangun akses dunia harus menguatkan ekosistem digital, pendidikan dan sektor lain.

“Karena itu skill para guru dan anak didik harus bersahabat dengan digital IT,” ujarnya, Jumat (18/11).

Dikatakan gubernur perempuan pertama di Jatim ini, saat ini dunia sedang mengalami perubahan. Sehingga dibutuhkan inovasi dan inisiasi untuk mengupdate berbagai kondisi yang ada.

“Harus bergerak dan ini butuh ekosistem. GCC adalah sebuah ekosistem yang disiapkan dindik Jatim untuk perubahan ini,” jelasnya.

Khofifah melanjutkan ditengah perubahan ini guru dan kepala sekolah harus menyiapkan siswa didiknya menjadi game changer. Disebutkan Khofifah, salah satu game changer yang bisa menjadi teladan adalah Bung Karno yang berani memberikan konferensi dunia melalui KTT Non-Blok.

Selanjutnya, game changer lainnya Presiden Jokowi usai KTT G-20, Jokowi bisa membangun kebersatuan sehingga Bali Deklarasi terwujud. Momentum ini dinilai emosional ditengah konflik perang Ukraina-Rusia.

“Karena itu untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan menyiapkan tatanan jaman agar siap dengan perubahan dibutuhkna guru dan kepala sekolah yang inovatif dan kreatif,” pungkasnya.

Penutupan GCC Batch 3 juga dihadiri Dirjen GTK Kemdikbud, Luluk Suryani. Dalam sambutannya ia mengungkapkan apresiasi terhadap kegiatan GCC yang digelar Dindik Jatim. Menurutnya kegiatan GTK Creative Camp ini berkitan erat dengan program Dirjen GTK Kemdikbud.

“Apresiasi tinggi atas kegiatan (GCC Batch 3) untuk menumbuh kembangkan kreatifitas GTK. Berbagai kriteria lomba berkaitan dengan inovasi dan kreatifitas, dan dibutuhkan dalam implementasi merdeka belajar,” ujar Luluk dalam sambutannya.

Ditambahkan Luluk, kemajuan pendidikan, bergantung pada inovasi dan kreatifitas dari guru dan kepala sekolah. Pasalnya, orientasi pembelajaran dalam merdeka belajar berfokus pada siswa.

“Harapannya, prestasi guru tidak berhenti disini. Terpilih menjadi pemenang harus menjadi inspirasi dan teladan bagi guru lain. Selain itu harus menjadi penggerak bagi guru-guru lain untuk menularkan ilmunya,” tandas dia.

Sementara itu, dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, lomba GCC ini merupakan wadah bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) untuk menorehkan inovasi dan kreatifitasnya. Karenanya ia mengucapkan rasa syukur atas atensi Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang telah memberikan perhatiannya kepada insan pendidikan.

“Alhamdulillah, ibu gubernur pada hari ini berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan penghargaan kepada guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan. Tentu ini akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri dan motivasi bagi mereka yang mendapat penghargaan langsung dari bu gubernur. Sehingga mereka akan terus terpacu dalam berinovasi untuk kemajuan pendidikan Jawa Timur,” ujarnya.

Dalam pelaksanaanya, Wahid menjelaskan proses seleksi GTK Creative Camp Bacth 3 ini terdiri dari 2 kegiatan inti dengan dua tahapan.

Tahap pertama, yakni pola 34 jam pembelajaran (JP) untuk pelaksanaan workshop full online dengan menggunakan Zoom
Meeting. Kemudian tahap kedua, pola 48 jam pembelajaran untuk pengerjaan tugas mandiri secara offline.

“Peserta yang mengikuti kegiatan tahap 1 dapat melanjutkan ke tahap 2 dan berhak mendapatkan dua sertifikat (pola 34 JP dan pola 48 JP),” jelas Wahid.

Ia melanjutkan, tiga besar karya inovasi setiap kategori dari setiap jenjang akan mendapatkan
sertifikat tambahan berupa sertifikat juara yang ditandatangani oleh Gubernur Jatim.

Wahid juga menyebut, peserta GCC dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tahun 2020 diikuti oleh 4.983 peserta, tahun 2021 meningkat 27,09% atau 6.333 peserta, dan tahun 2022 meningkat signifikan sebesar 190 persen menjadi 18.338 peserta.

“Peningkatan jumlah peserta ini terdapat di semua cabang dinas, dan yg menggembirakan adalah wilayah Madura,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wahid merinci cabang dinas wilayah Madura itu meliputi Cabang Dinas Wilayah Bangkalan, 2021 hanya 26 peserta, 2022 meningkat signifikan 2.488% menjadi 673 peserta. Kemudian Cabdin Sampang, 2021 hanya 20 peserta, 2022 terjadi kenaikan 1.340% menjadi 288 peserta. Selanjutnya, Cabdin Pamekasan, 2021 diikuti 32 peserta pada 2022 terjadi kenaikan sbesar 1.122 %, menjadi 391 peserta. Terakhir Cabdin Sumenep, pada 2021 hanya 26 peserta, di tahun 2022 meningkat 1.157% menjadi 327 peserta.

Sementara jumlah peserta dimasing-masing bidang lomba adalah, Anugerah Penulis Buku diikuti 2.544 peserta. Bidang lomba, Video Tourism dg obyek Local Culture yg merupakan embrio dari desa wisata dengan 1.585 peserta. Kewirausahaan diikuti 4.701 peserta. Bidang lomba Film Pendek dg konten Pendidikan dengan 941 peserta. Selanjutnya bidang lomba Fashion dengan 596 peserta.

Pembelajaran Berbasis IT dengan 3.406 peserta. Bidang lomba Desain Grafis 973 peserta. Kemudian bidang lomba Daur Ulang dengan 2.864 peserta. Bidang lomba Inovasi Kompetensi Kepala Sekolah 562 peserta. Terakhir bidang lomba Optimasi Peran Pengawas Sekolah dengan 166 peserta. [ina]

Tags: