Khofifah Upayakan Evakuasi Mahasiswa Jawa Timur di China

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengundang para orangtua /wali mahasiswa asal Jatim yang saat ini keluarganya masih tertahan di China.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Perasaan cemas dirasakan para orangtua mahasiswa asal Jatim yang anak-anaknya masih berada di China untuk belajar. Isak tangis pun tak dapat ditahan saat mereka bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (28/1) malam.
Para orang tua tersebut diundang secara khusus oleh Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi. Mereka berharap ada upaya khusus dari pemerintah untuk segera memulangkan para mahasiswa sebelum tertular virus corona. Dalam pertemuan itu, Khofifah berkomitmen akan berupaya melakukan evakuasi para mahasiswa untuk kembali ke tanah air.
“Saat video call, mereka mungkin ndak menangis seperti saya, tapi mereka mungkin menahan diri agar saya tegar di sini. Mungkin saya dianggap cengeng, tapi saya tidak peduli, karena ini yang saya rasakan,” cerita Dirhan, salah satu orang tua mahasiswa pada Khofifah.
Hal senada diungkapkan Fahrurozi, kakak dari Husnia yang juga saat ini masih di China berharap adiknya dapat segera pulang. Dia mengaku, kondisi adiknya masih baik di China. Namun, di sana mereka kesulitan mendapatkan makanan yang stoknya semakin menipis. “Kalau uang tidak seberapa membutuhkan, karena toko-toko di sana tutup semua. Yang dibutuhkan justru bahan makanan dan vitamin,” tutur Rozi.
Menanggapi hal tersebut, Khofifah langsung mengirim pesan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Khofifah ingin lekas dilakukan langkah evakuasi, sebelum virus tersebut menjangkiti para mahasiswa. Khofifah juga memastikan bahwa Menlu RI akan memenuhi logistik para mahasiswa di China sebelum ada langkah evakuasi.
“Kami melakukan ikhtiar dengan Menlu sangat intensif, harapannya logistik tidak kekurangan. Karena beberapa toko tutup, mereka kesulitan mengakses bahan logistik,” ungkap Khofifah.
Selain itu, usai berkirim pesan dengan Menlu, Khofifah menambahkan jika Menlu telah menyiapkan upaya evakuasi. Pembahasan evakuasi ini juga hampir rampung. “Kita dalam satu koordinasi dengan kemenlu, saya tidak bisa bilang kapan (dievakuasi). Tapi bu Menlu mengatakan sekarang ini sedang finalisasi evakuasi. Menghitung pesawatnya dan seterusnya,” pungkas Khofifah.
Khofifah mengaku, dalam upaya pencegahan terhadap virus corona ini setidaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Dinas Kesehatan. Selain itu, pihaknya juga memastikan body thermal scanner juga disiapkan di bandara dan pelabuhan Tanjung Perak. “Ada 248 nama student yang sedang study disana. Kami bertemu dengan para ortu untuk memastikan kami koordinasi intensif,” ungkap Khofifah.
Dari 248 mahasiswa tersebut, jika ada proses evakuasi dari Jatim bisa diprioritaskan mendapatkan satu penerbangan. Hal itu agar bisa lebih efektif ketika sampai di Juanda untuk langsung mendapat proses layanan yang sudah disiapkan. “Karena sudah ada transit isolasi di airport tapi sudah ada tiga rumah sakit yang sudah kami siapkan ruang isolasi. Yaitu RSUD Dr Soetomo, RSUD Dr Saiful Anwar, dan RSUD dr Soedono,” pungkas Khofifah. [tam]

Tags: