Khofifah Usulkan Insentif bagi Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berupaya agar industri padat karya berorientasi ekspor di Jatim bisa terus tumbuh dan berkembang sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan mengusulkan insentif agar industri padat karya tidak melakukan relokasi atau bahkan terjadi capital flight.
Hal tersebut diungkapkan Khofifah usai menggelar konfrensi pers tentang penetapan UMK di Jatim, Rabu (20/11). Khofifah mengaku, sehari sebelum peneetapan UMK, pihaknya telah mengunjungi beberapa industri padat karya berorientasi ekspor di Sidoarjo. Di antaranya ialah PT Ecco Indonesia di Jl. Raya Bligo No. 17, Bendung Sidoarjo, PT. Rajapaksi Adyaperkasa di Jl. Raya Candi No. 20, Sidoarjo dan juga PT Maspion di kawasan Aloha Sidoarjo.
Kunjungan Khofifah ke tiga titik industri padat karya itu dilakukan untuk menyerap informasi serta mendapatkan masukan untuk menjaga agar sektor industri yang membuka luas lapangan kerja bisa tetap survive dan berkembang serta karyawannya terpenuhi kesejahteraannya .
Kepada para pimpinan perusahaan tersebut Gubernur Khofifah meminta agar mereka terus meningkatkan produksinya sehingga bisa menjadikan Jatim semakin dapat bersaing dan terdepan. Selain itu, Gubernur Khofifah juga meminta agar perusahaan-perusahaan ini terus beroperasi di Jatim dan tidak berpindah ke provinsi ataupun negara lain.
“Saya berharap perusahaan ini bisa terus beroperasi di Jatim, dan jangan sampai pindah ke negara atau ke provinsi lain. Serta jika terdapat kendala, Pemprov siap mendengarkan dan mencarikan solusi terbaiknya, secara bersama-sama sesuai regulasi yang berlaku,” ucap Khofifah.
Khofifah bercerita, informasi yang dia terima bahwa industri alas kaki kini sedang tertekan lantaran adanya penurunan pangsa pasar dunia. Sementara impor sepatu jadi tidak dibatasi sehingga menekan produk lokal. “Jatim diharapkan pemerintah pusat bisa mengoptimalkan ekspor terutama di industri alas kaki. Maka saya datang di dua titik industri alas kaki, yang satu 100 persen produknya diekspor dan yang satu dulu 70 persen produknya diekspor. Namun hari ini pangsa pasarnya yang semula ke Eropa ternyata mengalami penurunan agak signifikan,” kata Khofifah.
Padahal sektor industri alas kaki ini menurut pemerintah saat ini diharapkan tumbuh pesat sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Selain industri alas kaki, saat ini pemerintah pusat juga menargetkan agar pemerintah daerah terus mendorong dan memanfaatkan peluang eskpor khususnya di bidang tekstil dan produk tekstil (TPT) yang Jatim juga memiliki potensi yang besar.
Karena itu, ketika beberapa gubernur diundang rapat kordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Menko Perekonomian serta beberapa menteri, Khofifah mengusulkan agar industri mendapat insentif. “Saya sampaikan, untuk industri yang berbasis padat karya dan berorientasi ekspor di Ring 1 Jatim harus mendapat perhatian khusus. Mereka harus mendapat insentif ekonomi tertentu. Karena Pak Presiden sudah memerintahkan, buka lapangan kerja baru dan tingkatkan ekspor,” lanjutnya.
Mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu menegaskan, di Ring 1 Jatim untuk padat karya, sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai penyokong roda ekonomi juga penyedia lapangan kerja dalam skala besar.
“Kalau tidak disupport insentif, saya khawatir akan banyak yang melakukan relokasi industrinya. Yang sudah melakukan relokasi, di Nganjuk misalnya, ada yang relokasi juga di Ngawi,” ujar gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Karenanya, dalam kondisi seperti ini beberapa pertimbangan strategis harus diperhitungkan. Maka dalam penetapan UMK tahun 2020 Khofifah meminta Dewan Pengupahan dan Apindo, untuk terus membangun pertimbangan-pertimbangan untuk membangun iklim berusaha yang kondusif dan konstruktif – produktif.
Dengan harapan tetap bisa membangun keseimbangan antara suasana yang kondusif bagi dunia usaha serta kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga kerja. Iklim ketenagakerjaan yang sehat akan berdampak baik terhadap perekonomian Jatim yang diarahkan untuk sebesar besarnya kesejahteraan masyarakat Jatim. [tam]

Tags: