Khofifah Ziarah, Gus Ipul Salat Dhuha

(Jelang Debat Kandidat)
Surabaya, Bhirawa
Kedua Calon Gubernur (Cagub) Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan lawannya Khofifah Indar Parawansa agaknya tidak memiliki persiapan khusus jelang debat Pilgub yang berlangsung, Selasa (10/4). Mereka lebih memilih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta untuk bisa lancar saat debat kandidat yang digelar KPU.
Seperti halnya yang dilakukan paslon nomor urut 2, Gus Ipul. Cagub yang berpasangan dengan Puti Guntur ini telah istiqomah melakukan ibadah salat Dhuha setiap harinya. Pengalaman debat di dua periode sudah dijadikan bekal nanti sore.
Apalagi, dua periode menjadi wakil gubernur dan kerap kalinya bertemu dengan masyarakat sudah menjadikannya terbiasa memaparkan visi misinya.
“Yang jelas, tinggal kita mematangkan visi misi atau program program kita pada debat nanti.” Kata Gus Ipul.
Menurutnya, ia lebih memilih nongkrong di warung kopi. Persiapan khusus pun tidak ada dalam paslon yang diusung partai PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. “Rileks saja. Kalau persiapan khusus tidak ada. Semua persiapan sudah kita lalui. Jelang pendaftaran itu kan sudah termasuk persiapan.” jelasnya.
Sementara Khofifah Indar Parawansa, Selasa (10/4) juga melakukan hal yang sama. Yakni berziarah ke Makam Sunan Ampel dan berdoa. Ia juga mengaku tidak ada persiapan khusus menjelang debat kandidat nanti.
“Saya sejak SMP pada hari Kamis sepulang sekolah langsung kesini dan bermalam sampai Subuh. Karena sekolah saya liburnya hari Jumat. Jadi tidak ada persiapan (debat, red), biasa saja,” ujarnya.
Kebiasaannya bermalam di Makam Raden Rahmat ini juga menjadi tradisinya bersama keluarga dan komunitasnya. “Bahkan dulu hampir istiqomah disini. Sebetulnya proses yang terbangun secara rohaniah antara saya pribadi lebih kepada kebutuhan spiritual,” jelas Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak ini.
Ziarah ke makam waliyullah, lanjut dia, bukan hanya dilakukan menjelang debat kandidat. Melainkan sudah tradisi yang dilakukannya sejak lama. Tradisi itu didapatkannya dari kebiasaan para ulama pendahulu Nahdlatul Ulama (NU), di antaranya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (geh)

Rate this article!
Tags: