Kiai Karismatik Ra Lilur Tutup Usia

Cagub Gus Ipul turut mengangkat keranda jenazah Kholilurrahman ‘Ra Lilur’ di kompleks pesantren Syaichona Kholil, Bangkalan, Rabu (11/4) kemarin.

(Gus Ipul Angkat Keranda Jenazah, Khofifah Pilih Istitahat di Rumah)
Surabaya, Bhirawa
Meninggalnya Kiai Kholilurrahman ‘Ra Lilur’ di kompleks pesantren Syaichona Kholil, Bangkalan, menyedot perhatian banyak masyarakat. Pasalnya, Almarhum dikenal sebagai Kiai karismatik asal Desa Banjar Bangkalan ini juga cicit dari Syaikhona Kholil. Ribuan umat takziah untuk mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Termasuk juga Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Ia tampak membopong keranda jenazah dari Putra KH Ahmad Tamyiz dan Ny Romlah.
Namun, hal ini berbeda pada Cagub nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa. Mantan Menteri Sosial (Mensos) lebih memilih istirahat usai debat kandidat yang digelar KPU Jatim, Selasa (10/4) malam.
“Ibu lagi istirahat di rumah mas,” kata Jalaluddin Mannagalli Parawansa, putra dari Khofifah saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (11/4).
Menurut putra kedua Cagub yang berpasangan dengan Emil Dardak ini berpendapat bahwa ibunya masih capek mengingat habis debat kandidat yang digelar, Selasa malam (10/4). “Ini saya sudah di Jakarta lagi. Mungkin ibu masih capek ya,” jelasnya.
Sementara, Gus Ipul tiba di kompleks pesantren Syaichona Kholil sekitar pukul 08.00 dan langsung menuju tempat disemayamkannya jenazah. Di hadapan jenazah, Gus Ipul menyolati dan membacakan tahlil.
Saat jenazah diberangkatkan, Gus Ipul juga ikut mengangkat keranda jenazah bersama belasan keluarga dekat almarhum.
“Ra Lilur punya karomah salah satu dzuriah Syaichona Kholil. Beliau ulama yang sangat dihormati dan jadi rujukan para ulama dan santri. Dalam berbagai hal, beliau menjadi tempat bertanya banyak pihak,” kata Gus Ipul usai takziyah.
Ra Lilur dikenal sebagian masyarakat sebagai seorang waliyullahjadzab, seorang wali yang menjauhi dunia. Tidak seperti kebanyakan kiai lainnya, Ra Lilur lebih sering mengenakan kaos dalam dan celana pendek dengan mengenakan kopiah. Meskipun dalam keadaan menerima tamu.
“Beliau zuhud dan menjauhi hiruk pikuk dunia dan memilih tempat terpencil jauh dari gemerlap dunia. Padahal beliau keturunan ulama besar yang bisa hidup di mana saja,” ujarnya.
Gus Ipul yang juga keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengatakan, dirinya beberapa kali bertemu dengan Ra Lulur. “Terakhir bertemu, beliau memberikan doa agar saya selalu kuat memegang amanah,” ujarnya.
Sementara itu, Ra Lulur meninggal dunia pada Selasa (10/4) malam. Jenazah dimakamkan di pemakaman Syaikhona Kholil di Bangkalan, siang tadi. (geh)

Rate this article!
Tags: