Kiai Soleh Hayat Perkuat Dukungan Cabup Sidoarjo Muhdlor dan Cawabup Subandi

Sidoarjo, Bhirawa
Paslon PKB, Muhdlor Ali – Subandi bertambah staminanya setelah pengurus PW NU Jatim, KH Soleh Hayat memberikan dukungan bulat.

Wakil ketua DPC PKB Sidoarjo, Anik mengatakan, kiai Soleh cuti dari kepengurusan PW NU Jatim demi mempertahankan kemenangan PKB.

“Beliau rela ambil cuti demi menjaga Marwah NU melalui PKB untuk tetap bisaa mempertahankan pendopo sidoarjo tetap ijo,” jelas Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim.

Bagaimana dengan Pencalonan Dwi Astutik, yang notabenenya dari Muslimat Jatim ?

Anik Maslachah menegaskan bahwa tidak merasa kekhawatiran sama sekali akan mengurangi suara atau dukungan dari Muslimat Sidoarjo. Sebab Kata dia Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Ainun jariah
terus merapatkan barisan untuk pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang diusungnya PKB.

Anik Maslachah yang Ketua Steering Committee (SC) Pemenangan Gus Muhdlor-Subandi mengatakan bahwa acara Konsolidasi DPC PKB Sidoarjo di luminor hotel ini untuk mensinergikan, mengkolaborasikan tim pemenangan, baik dari unsur partai maupun dari relawan.

“Ya, kegiatan ini juga untuk mengintegrasikan program kegiatan pemenangan agar lebih masif lagi dengan kecepatan maksimal,” Katanya saat dikonfirmasi Sabtu 3/10 Acara Konsolidasi ini dilaksanakan di Hotel Luminor Sidoarjo.

Bagaimana dengan Pencalonan Dwi Astutik, yang notabenenya dari Muslimat Jatim ?

“Hampir semua warga muslimat se-Sidoarjo satu barisan. Warga muslimat lebih memilih kader putra daerah asli sidoarjo,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Disisi lain, Anik Maslachah merujuk pada hasil keputusan Muktamar NU ke 30 di lirboyo, Kediri yang masih belum dicabut dan berlaku sampai saat ini.

Keputusan Muktamar tersebut, dalam bidang politik warga NU menyalurkan aspirasinya kepada partai politik yang berafiliasi, seperjuangan dan memiliki Historis dengan NU.

“Satu-satunya parpol yang mempunyai hubungan historis dengan NU adalah PKB, karena lahirnya PKB dibidani oleh para masyayikh PBNU. Diantaranya Gus Dur, Yai Munasir Ali, Yai Muhid Muzadi, Yai Ilyas Ru’yat dan Gus Mus, serta beberapa yai lainnya,” pungkasnya. (hds)

Tags: