Kiai Sosok Dibalik Suksesnya BOSDA Madin

Ponorogo, Bhirawa
Selama hampir 10 tahun menjadi wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dinilai merupakan sosok sentral dibalik suksesnya beberapa kebijakan yang pro terhadap pesantren.
Hal ini diungkapkan KH Sholikan Al-Hafid, pengasuh pesantren Nurul Quran, ketika mengikuti silaturahmi para Kiai dan ulama serta para alumni Pesantren Lirboyo dan Ploso se-Kabupaten Ponorogo di pesantren Nurul Quran, Kelurahan Pakunden, Ponorogo. “Gus Ipul terbukti tidak hanya berangan-angan dan penuh janji, tapi sudah membuktikan kebijakan yang bermanfaat bagi pesantren,” kata KH Sholikan.
Kebijakan penuh berkah dan bermanfaat ini, diantaranya adalah pemberian honor bagi guru Madrasah Diniyah; kemudian beasiswa bagi guru Madin yang melanjutkan kuliah. “Program Gus Ipullah yang sukses memberikan beasiswa bagi santri penghafal Al Quran dan bagi santri yang mampu membaca kitab kuning,” kata dia.
Atas keberhasilan ini, KH Sholikan berharap seluruh warga NU khususnya kalangan pesantren se Ponorogo bisa kembali mendukung dan memilih Gus Ipul dalam Pilkada 27 Juni mendatang. “Nanti kalau Gus Ipul jadi gubernur semoga bisa memperjuangkan kesetaraan. Selama ini ijazah pesantren belum diakui, padahal di Yaman saja ijazah pesantren Indonesia diakui,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengungkapkan bahwa kebijakan penguatan madrasah diniyah selama hampir 10 tahun dijalankan adalah amanah dari para Kiai. “Para Kiai dan Ulama minta saya selalu memperkuat pendidikan agama. Bagi yang sekolah umum, pendidikan agama hanya 3-4 jam perminggu. Ini yang harus ditambah, makanya saya memperkuat Madin,” kata dia.
Menurut Gus Ipul, untuk memperkuat Madrasah Diniyah, maka guru dan pengasuhnya yang pertama harus diperhatikan. Caranya, dengan memberikan tunjangan dan memberikan beasiswa agar para guru bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “KH Sholikan ini hebat karena dulu di Lirboyo pengasuhnya yang hebat bukan karena fasilitas di Lirboyo yang hebat,” kata Gus Ipul.
Setelah gurunya diberi tunjangan dan ditingkatkan kemampuannya, kemudian giliran muridnya yang diberikan bantuan dengan cara memberikan bantuan operasional sekolah Madin (BOSDA Madin), serta beasiswa bagi yang berprestasi diantaranya penghafal Al Quran. [iib]

Tags: