Kinerja Jokowi-JK Tak Memuaskan, Seskab Lakukan Pembelaan

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla

Jakarta, Bhirawa
Sejumlah hasil dari lembaga survei menyebutkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama setahun. Namun, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, survei tersebut dilakukan saat pemerintah tengah menghadapi berbagai permasalahan, seperti bencana asap serta melemahnya nilai tukar rupiah. Dengan permasalahan yang dihadapi pemerintah, Pramono menilai wajar masyarakat  akan memberikan penilaian yang tak memuaskan.
“Memang hari ini (kemarin, red) adalah satu tahun pemerintahan Jokowi-JK, ada beberapa survei yang dilakukan ketika katakanlah asap sedang jadi problem kemudian currency rupiah ketika itu 14.500-14.600 sehingga dengan kondisi seperti itu pasti respondennya memberikan penilaian yang kurang baik,” kata Pramono di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/10).
Kendati demikian, Pramono menilai empat paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah dapat membantu mengatasi berbagai masalah saat ini. Pramono mengklaim paket kebijakan tersebut dapat membantu menstabilkan nilai tukar rupiah serta menurunkan tingkat inflasi.  “Saya yakin kondisi hari ini (kemarin, red) pasti akan berbeda. Jadi yang namanya survei atau apapun dilakukan kan pada saat itu,” kata Pramono.
Lebih lanjut, ia pun meyakini upaya pemerintah saat ini dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi.
Sebelumnya, Lembaga Survei Kajian Opini Publik (Kedai Kopi) menilai setahun masa pemerintahan Jokowi-JK, masyarakat belum merasa merasa puas. Hal ini ditunjukan dari hasil survei yang menunjukkan 54,7 persen masyarakat menyatakan tidak puas atas kepemimpinan Jokowi.
Juru bicara Kedai Kopi, Hendri Satrio menilai masyarakat merasa tak puas sebab memiliki ekspektasi tinggi terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Sayangnya, selama satu tahun, pemerintahan Jokowi-JK dirasa belum mampu menyentuh masyarakat secara langsung.
Ia menjelaskan, sebagian besar responden merasa tidak puas pada tiga hal, antara lain harga kebutuhan pokok yang tinggi (35,5 persen), pelemahan nilai tukar rupiah (23,7 persen), dan lambannya penanganan kabut asap (11,8 persen). “Sisanya publik merasa tidak puas karena harga BBM yang mahal, susahnya lapangan kerja, kinerja menteri yang tidak bagus, biaya kesehatan yang tidak terjangkau, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Presiden Jokowi  dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam setahun pemerintahannya meninggalkan kekecewaan yang banyak bagi rakyat Indonesia. Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Riza Patria mengatakan survei dari Poltracking membuktikan bahkan publik kurang puas dengan kinerja kepala negara tersebut. Karenanya, dia meyakini tahun-tahun selanjutnya Jokowi-JK akan sulit untuk mengambil hati rakyat. “Ini pamor Jokowi makin hilang di tahun ini, dan tahun ke dua akan semakin sulit, dan semakin sulit di Pemilu berikutnya,” ujar Riza Patria dalam sebuah rilis survei yang dilakukan Poltracking di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Selasa kemarin.
Ketua Komisi II DPR tersebut juga mengaku aneh dengan Jokowi, yang katanya presiden pro rakyat. Tapi sampai saat ini belum terlihat, malah cenderung pro asing, dengan selalu mengajak investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. “katanya presiden yang pro rakyat, tapi malah sering berkunjung ke luar negeri, seperti mengajak investasi, padahal mayoritas Indonesia itu cenderung nasionalis,” tegasnya.
Setahun jalannya pemerintahan Jokowi – JK, demonstran dari berbagai elemen masyarakat silih berganti menyerbu  Istana Negara. Aksi perdana, dilakukan oleh puluhan demonstran yang berasal dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) yang sebelum menyampaikan aspirasinya di Istana Negara, massa terlebih dahulu melakukan long march dari Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Dalam orasinya, Kokom Komalawati, Koordinator lapangan (korlap) GSBI mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK tidak bisa memberikan perlindungan kepada buruh.
“?Beberapa waktu Jokowi akan mengesahkan RPP Pengupahan. Apakah akan buat buruh sejahtera? Apakah buat hidup layak?” katanya di depan Istana Negara.
Ia juga menyampaikan sindiran mengenai keberhasilan Jokowi-JK selama setahun jalannya pemerintahannya ini. “Lalu apa keberhasilan yang ditunjukkan Jokowi? Membuat rakyat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Itu prestasi yang berhasil ditorehkan satu tahun Jokowi-JK,” tegasnya lagi. [ins]

Tags: