Kinerja Koperasi di Banyuwangi Terbaik se-Jatim

5-legend-of-banyuwangiBanyuwangi, Bhirawa
Kinerja koperasi di Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur. Musababnya, ratusan koperasi di Bumi Blambangan ini dinilai berkinerja paling bagus dibanding koperasi-koperasi lain yang tersebar di 37 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Gaya kepemimpinan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, juga dianggap ikut berkontribusi mendongkrak kinerja koperasi karena bisa memaksimalkan potensi yang ada, baik Sumber Daya Manusia dan alam.
“Koperasi produsen, konsumen dan simpan pinjam di Banyuwangi berkinerja terbaik. Karena ditunjang situasi potensi Sumber Daya Alam yang bagus,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur Dr Ir H RB Fattah Jasin MS saat memberikan sambutan di sela-sela pameran koperasi UMKM di Gedung Wanita Banyuwangi, Rabu (13/8).
Ia menyarankan, koperasi di Banyuwangi lebih fokus menggarap sektor pertanian dan ekonomi kreatif menyesuaikan potensi daerah. Pihaknya siap memberikan empat strategi pendampingan supaya Pemkab Banyuwangi minimal bisa mempertahankan kinerja koperasi yang positif. Empat strategi ini terdiri atas bantuan pelatihan tata kelola organisasi, fasilitasi pengembangan usaha, peningkatan kapasitas SDM dan pemberian bantuan permodalan. “Agar lebih baik. Minimal bisa dipertahankan untuk tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Di atas podium itu, Fattah Jasin secara khusus mengapresiasi kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas yang menjalankan progam-progam pembangunan seirama dengan Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo SH, MHum. Menurut dia, Gubernur Soekarwo begitu peduli menumbuhkembangkan kinerja koperasi dengan memberikan bantuan modal lewat APBD Jawa Timur. Sinergitas kinerja antara bupati dan gubernur dinilai sangat penting demi mempercepat laju pembangunan ekonomi daerah. Bila ada 10 kepala daerah berkinerja seperti Bupati Anas di Jawa Timur, Fattah yakin program pengembangan kinerja koperasi dan pembangunan lainnya bisa lebih cepat.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, Fattahmengatakan koperasi dan UMKM di Jawa Timur berkontribusi menyumbang 54,48 perser dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 1.036 triliun pada tahun anggaran 2013. Persentase itu setara kurang lebih Rp 600 triliun. Lantaran kontribusinya dianggap besar, dia menegaskan program pemberdayaan koperasi tetap diprioritaskan, khususnya mengantisipasi Asean Economic Community pada 2015. Salah satu kebijakan pemberdayaan koperasi di Jatim adalah bantuan modal Rp 25 juta bagi 256 unit Kopwan (Koperasi Wanita). Jika modal itu berhasil mendongkrak kinerja Kopwan dan membina koperasi lain,  Pemprov berjanji akan memberi tambahan lagi modal Rp 25 juta. “Jadi total modal Rp 50 juta,” katanya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur. Momen perayaan Hari Koperasi ke-67 ini, Anas berharap koperasi di Banyuwangi bisa berperan mengedukasi manajemen keuangan masyarakat. Dengan begitu, keberadaan koperasi lebih bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat. Ia mengaku prihatin terkait rilis Bank Indonesia yang menyebutkan kredit konsumtif di daerahnya dinilai masih tinggi. “Kredit produktif perlu digenjot lagi. Ini tugas koperasi untuk mengedukasi keuangan masyarakat. Lebih baik gaji sedikit, tapi nggak punya hutang, daripada gaji banyak tapi hutangnya juga banyak,” ujarnya disambut riuh rendah undangan.
Tiga tahun pasca kepemimpinannya, Anas menegaskan pendapatan per kapita di Banyuwangi mencapai Rp 21,8 juta per bulan, berhasil mengungguli Kota Malang yang tercatat Rp 19,6 juta. “Dari 80 kota survei inflasi, Banyuwangi masuk lima besar inflasi terendah. Inflasi Banyuwangi hanya 0,42 persen, investor juga melihat tingkat inflasi sebelum berinvestasi,” katanya.
Data Dinas Koperasi Banyuwangi sebanyak 732 unit koperasi  masuk kategori sehat dan 134 koperasi berstatus vakum. Pada 2015, dinas berencana melebur 134 koperasi ini setelah dilakukan upaya pendampingan.
Pemkab Banyuwangi memperingati puncak Hari Koperasi ke -67 dengan menggelar pameran koperasi dan UMKM pada 13-16 Agustus. Agenda ini diikuti 900 orang gerakan koperasi se-Banyuwangi, 42 stan UMKM, 15 stan kuliner, 10 stan layanan publik seperti BPPT, BPN, Perupustakaan Keliling, Klinik Koperasi, Dispenduk, dan Bank Jatim. Adapula penyerahan bantuan tobos dan jakit rompi kepada 500 pedagang mlijoan, kompor 2 tungku  dan 500 panci warkop, 100 sertifikat prona kepada 100 UMKM, dan operasi katarak.  “Ini merupakan bagian gerakan sosial saat memperingati Hari Koperasi,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyuwangi Alif Rachman Kartiono. [mb5]

Tags: