Kinerja Panwaslu-KPUD Sidoarjo Profesioanal

Paslon Utsman Ihsan dan Tan Mey Hwa saat melakukan diskusi di suatu acara. [achmad suprayogi/bhirawa]

Paslon Utsman Ihsan dan Tan Mey Hwa saat melakukan diskusi di suatu acara. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Terkait teror dan ancaman yang melanda komisioner Panwaslu Sidoarjo, jangan sampai takut, apalagi mengundurkan diri. Karena kinerja Panwas itu sudah professional. Panwaslu jangan diintimidasi, Panwaslu itu harus mempunyai rasa curiga karena itu sudah pekerjaannya. Sementara KPUD kinerjanya yang harus adil dan jangan pilih kasih.
”Jangan mundur dari kebenaran’ itulah penegasan salah satu Bacabup Sidoarjo, H Utsman Ihsan, usai membuka acara jalan sehat di Desa Tropodo Kec Waru, Minggu (23/8) pagi. Jadi KPUD dan Panwas tetap bekerja secara professional, dan sesuai Tupoksinya sebagai penyelenggara Pilbup 2015. Jangan kendur menghadapi tekanan maupun ancaman dalam menegakkan persyaratan yang harus dilengkapi Pasangan Calon (Paslon) yang mendaftar di Pilkada Sidoarjo 2015.
Ia juga mendengar kalau akhir-akhir ini ada dugaan teror pasca validasi persyaratan Paslon. Selama ini yang sudah dilakukan KPU dan Panwaslu sudah sesuai dengan tugasnya. ”Mereka sudah bekerja secara profesional, apa yang sudah dilakukan kedua instansi penyelenggara Pemilu itu harus diapresiasi,” katanya.
Utsman Ihsan yang diusung Partai Gerindra dan PKS itu juga menyayangkan adanya dugaan teror terhadap instansi penyelenggara Pemilu dalam soal validasi ijazah Paslon. Pihaknya sangat mendukung instansi Panwaslu yang pernah mengaku mendapat teror, yang mendapat teror atau ancaman, untuk menempuh jalur hukum. Kalau teror itu benar didapat Panwaslu, harus disikapi dan dilaporkan kepada pihak berwajib. ”Saya mendukung, silakan kalau ada teror, dilaporkan, agar diketahui siapa yang meneror,” tambah pasangan Cawabup yang Ustadzah Hj Tan Mei Hwa itu.
Mantan Ketua DPR Sidoajro ini juga tak sependapat dengan adanya rencana mundur dari salah satu anggota Panwas. Panwaskab jangan bersikap ke belakang. Jika sudah melakukan tugasnya sesuai aturan, harus dididukung ”Kalau sudah bekerja sesuai UU, penyelenggara Pemilu jangan takut. Jangan mundur dari kebenaran,” pungkas Paslon yang punya jargon Uswatan itu.
Sebelumnya, Ketua Devisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kab Sidoarjo, Mohammad Rosul mengaku mendapatkan ancaman intimidasi via sambungan telephone yang diduga dilakukan salah satu Bacabup pada Hari Kamis (20/8) malam.
Ancaman itu terkait laporan rekomendasi yang dilakukan pihaknya ke KPUD Sidoarjo untuk menindaklanjuti adanya surat keterangan pengganti ijazah. Tujuannya, agar keberadaan surat itu benar adanya. Namun, setelah surat tersebut dimuat di media, akhirnya Mohammad Rosul langsung mendapat teror, serta ancaman sehingga dirinya ingin mengundurkan diri. ”Demi keluarga, istri dan anak-anak saya,” ungkap Rosul. [ach]

Tags: