Kinerja Perdagangan dalam Negeri Jatim Catatkan Nilai Positif

Perekonomian Jatim tumbuh positif pasca pandemi. Kondisi ini karena kuatnya kerja sama perdagangan antar wilayah yang dilakukan Jatim dengan provinsi lain.

Pemprov, Bhirawa
Perekonomian Jatim tumbuh impresif sebesar 5,74 persen pada triwulan II 2022. Capaian tersebut secara (YoY) tercatat sebagai kinerja perekonomian tertinggi di pulau Jawa dan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen.
Jatim juga tercatat menjadi lokomotif perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 14,30 persen terhadap PDB nasional. Sektor perdagangan menjadi komponen kedua terbesar dalam struktur PDRB Jawa Timur dengan capaian pertumbuhan sektor perdagangan sebesar 6,99 persen dan tercatat tumbuh di atas pertumbuhan perdagangan nasional sebesar 4,42 persen pada triwulan-2 2022.
Neraca perdagangan Jatim pada semester-I 2022 mencatatkan nilai surplus sebesar Rp. 95,16 triliun. Capaian tersebut tak lepas dari pergerakan kinerja perdagangan antar daerah yang terus mencatatkan kinerja yang meningkat setiap tahunnya.
Secara kumulatif kinerja perdagangan antar daerah Jatim pada semester-I 2022 mencapai Rp. 151,37 triliun atau meningkat signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 104,47 triliun.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan menyebut capaian dan potensi perdagangan antar daerah yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim, sebagaimana ditekankan oleh Gubernur Jatim , Khofifah Indar Parawansa terutama didorong oleh sejumlah kebijakan antaranya promosi komoditas Jatim, penyelenggaraaan Misi Dagang yang mempertemukan langsung pelaku ekonomi dari Jatim dan provinsi lain serta peran Kantor Perwakilan Dagang (KPD) Jatim yang berada di 26 provinsi mitra.
“Pemprov Jatim terus berupaya untuk mendorong kinerja perdagangan antar daerah diantaranya melalui penyelenggaraan lebih intensif dan perluasan Misi Dagang, penguatan peran KPD Jatim yang berada di provinsi mitra, promosi produk unggulan,” kata Drajat Irawan, Senin (15/8).
Sementara Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Amar Saifudin menyampaikan bahwa keberadaan kondisi ekonomi Jatim yang positif pasca pandemi Covid sangat diapresiasi oleh legislatif. Prestasi Jatim mempertahankan kondisi ekonomi yang stabil terutama dengan penguatan perdagangan antara daerah akan terus didukung terutama terkait perdagangan antar wilayah yang menjadi andalan Jatim.
“Perekonomian yang terus positif terutama paska pandemi menjadi apresiasi positif legislatif atas kinerja Pemprov. Terutama terkait perdagangan antar wilayah yang menjadikan surplus neraca dagang kita akan terus kita dukung progressnya,’ terang Amar.
Salah satu komponen kebijakan perdagangan antar wilayah yang menjadi p[erhatian Amar adalah keberadaan KPD Jatim dinilai sangat strategis untuk mengungkit kinerja perdagangan antar daerah. Namun menurutnya masih perlu dilakukan optimalisasi termasuk dalam bentuk dukungan anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM), dan kelembagaan.
Selain itu, Amar mengatakan keberadaan KPD Jatim bermanfaat untuk mendorong kelancaran arus informasi serta distribusi barang dan jasa antara Provinsi Jatim dan provinsi mitra.
Terkait hal ini , Drajat Irawan mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus melakukan optimalisasi dan penguatan KPD sesuai arahan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dengan pemanfaatan digitalisasi yaitu melakukan penyesuaian beberapa KPD yang disesuaikan menjadi KPD online.
“Kami terus melakukan optimalisasi fungsi KPD salah satunya dengan melakukan digitalisasi perannya. Jadi KPD akan dibentuk dengan kinerja on line yang menghubungkan lebih optimal antara pelaku usaha di Jatim dan pelaku usaha di provinsi lain serta Disperindag jatim tentunya sebagai fasilitator,” terang Drajat. [gat.wwn]

Tags: