Kinerja Relawan PON Remaja I Panen Pujian

PON Remaja 1Surabaya, Bhirawa
Kinerja panitia PON Remaja I patut mendapat apresiasi, karena selama penyelenggaraan tidak mengalami kendala berarti, baik dari sisi pelaksanaan maupun fasilitas penunjang. Padahal kerja efektif PB PON Remaja I, relatif singkat untuk menggelar muliteven setelah keluar Surat Keputusan (SK) dari KONI Pusat, Maret 2014.
“Ini sangat kita syukuri karena itu tak terlepas dari kerja keras kita semua,” terang Soewanto, mantan Kepala Dinas Kominfo Pemprov Jatim yang ditunjuk memimpin Kesekretariatan PB PON, Senin (15/12).
Pria murah senyum ini mengapresiasi khusus relawan yang memberi warna baru pada gelaran ini. “Mereka belum ada SK sudah bekerja. Itu tidak dibayar lho. Prinsip berbuat yang terbaik untuk tamu sangat dijaga selain memperhatikan arahan dari tim Wasrah (pengawas dan pengarah) KONI Pusat,” tambahnya.
Selain itu, Kesekretariatan juga menerapkan cara-cara yang meminimalisir perseteruan di internal panitia. “Seperti jika ada masalah. Kita tidak mencari kesalahan tapi mencari penyebabnya sambil memahami karakter masing-masing panitia. Meskipun banyak kekurangan, PON Remaja tetap harus sukses, itu yang harus dipahami bersama,” tutupnya.
Penjelasan Soewanto dibenarkan Dudi Harjantoro yang menggawangi bidang organisasi. Ditambahkan, salah satu kunci sukses adalah manajemen kegiatan yang menunjang tupoksi. “Karena itu harus terprogram, sehingga kita buat schedule sejak Maret (SK turun). Dibantu Dispora Jatim, Unesa, Ubaya dan ITS, kita rutin lakukan evaluasi,” sebutnya. Sejak SK turun sampai menggelar pertemuan dengan seluruh kontingen (April), setiap tahapan bisa berjalan mulus. Salah satu penunjang adalah teknologi internet. Dudi menyebutkan, persiapan hanya 3 hari untuk menggelar manager meeting. Namun bisa efektif, karena pendaftaran peserta berjalan online. “Tidak perlu lagi bolak balik bawa berkas jika ada yang kurang,” jelasnya.
Begitu juga pada tahapan-tahapan selanjutnya. Seperti pengambilan api, welcome party, sampai pembukaan. Banyak pujjian yg penuh nuansa hiburan. “Intinya kita lancar karena bisa membangun manajemen yang efektif. Apalagi even ini dananya minimalis hanya Rp 31 milar. Banyak anak-anak muda yang tanpa diperintah bisa mengembangkan kinerja,” puji Dudi.
Ketika pelaksanaan, memang banyak keluhan dari kontingen atau bidang lain di PB. Kesekretariatan pun jadi tumpuan untuk menuntaskannya. “Saya tekankan fungsi sekretaris sebagai tumpuan adanya keluhan dari kontingen. Seperti soal akomodasi yang kerap terjadi miskomunikasi dengan daerah. Namun setelah kita jelaskan, akhirnya semua bisa menerima,” terangnya. [wwn]

Tags: