Kirap Pusaka Hari Jadi Ke-825 Kabupaten Trenggalek Berbeda dari Tahun Lalu

Trenggalek, Bhirawa
Kegiatan kirab untuk memperingati Hari Jadi ke 825 Trenggalek pada Sabtu (31/8) berlangsung hikmad. Selain terjaga kesakralannya, prosesi rangkaian peringatan hari jadi ini sukses memukau pengunjung. Antuasisme terlihat dari banyaknya masyarakat yang memadati jalur sepanjang kirab. Tak sedikit dari mereka mengabadikan moment tahunan itu.
Tampilan berbeda mewarnai peringatan hari jadi tahun ini. Diantaranya adalah arak-arakan Bupati Trenggalek beserta keluarga dengan menaiki kereta kencana milik keraton Yogyakarta yang diiringi pasukan dari keraton.
Sesampainya di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Bupati Trenggalek menunggu penyerahan pusaka kembali, dimana penyerahan itu disesuaikan dalam bentuk Prosesi kirap pusaka.
Diungkapkan Bupati Trenggalek Muh Nur Arifin, bahwa dalam acara Hari Jadi Ke-825 Trenggalek berbeda dari tahun tahun sebelumnya, kenapa demikian karena, tahun lalu mengambil budaya dari keraton Surakarta sedangkan tahun ini mengambil budaya dari kraton Ngayogyakarta .
“Dalam rangkaian acara Hari Jadi ke-825 Trenggalek berbeda dari acara pada tahun sebelumnya, kali ini dalam acara kirab mengambil budaya dari kraton Ngayogyakarta” ungkapnya .
Dijelaskan Mas ipin Sapaan akrab Bupati Trenggalek, dari kedekatan Trenggalek dengan Yogyakarta bukan berarti menghapus sejarah dari para pendahulu.
“Akan tetapi lebih didasari Trenggalek dan Yogyakarta mempunyai kesamaan visi di luar sejarah” jelasnya,
Dengan adanya dasar visi misi yang sama maka, ia berinisiatif untuk melayani masyarakat bukan hanya di bidang infrastruktur namun di bidang juga ekonomi.
“Maka kami berinisiatif dan berfikir bagaimana melayani masyarakat tidak hanya pembangunan insfratruktur tetapi juga konektivitas terbangun dan ekonomi nya tumbuh. Maka pilihan kami bagaimana menjalin kerjasama bisa terwujud,” jelasnya .
Seperti ungkapan Sultan Hamengkubuwono X sudah menyatakan ekonomi menghadap ke selatan, jadi sekarang sudah waktunya ekonomi dipacu dari kawasan selatan Jawa.
“Jogjakarta mempunyai kedekatan serta perjuangan yang sama, bagaiman mengentaskan kemiskinan diwilayah selatan Jawa,”
Selanjutnya, dengan melaksanakan kirab ini ia juga menggaungkan jorgan Trenggalek meroket, Diharapkan dapat mendorong warga mengembangkan potensi daerahnya.
“Dengan jorgan meroket kami mempunyai cita cita masyarakat ekonominya maju, masyarakat dan orang kreatif serta ekosistemnya terjaga.” Harapnya.(Wek)

Tags: