Kirim Tim Tagana ke Erupsi Semeru, Relawan Bersihkan Material Banjir Bandang Kota Batu

Pemkot Batu mengirimkan bantuan makanan dan tim Tagana untuk penanganan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang

Pemkot Batu, Bhirawa
Persis sebulan setelah bencana banjir bandang Kota Batu (4/11), berlanjut dengan bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12). Merespon hal ini, Wali Kota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko langsung menginstruksikan untuk mengirimkan bantuan dan menurunkan tim Tagana untuk membantu warga terdampak yang ada di Kabupaten Lumajang.

Di sisi lain, upaya normalisasi masih terus dilakukan masyarakat dan relawan dengan membersihkan material banjir bandang di wilayah terdampakKota Batu. “Sesuai instruksi Bu Wali, Pemkot telah menurunkan Tim BPBD Kota Batu berangkat dengan membawa bantuan untuk saudara kita di Lumajang,” ujar Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto, Senin (6/12).

Ia menjelaskan bahwa bantuan makanan maupun tenaga Tim Reaksi Cepat (TRC) Kota Batu telah diberangkatkan pada Minggu (5/12) menuju Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Hal ini mengingat kecamatan tersebut yang paling terdampak oleh bencana erupsi Gunung Semeru.

Ditambahkan oleh Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu bahwa pihaknya menurunkan dua tim TRC untuk ikut membantu penanganan bencana. Mereka akan diperbantukan untuk pendistribusian air bersih, evakuasi, pembukaan jalur yang masih tertutup serta kaji cepat. “Kemudian disusul tadi pagi sudah berangkat tim 2 TRC yang sekaligus membawa bantuan dari Pemkot Batu. Dan hingga saat ini tim 1 juga masih bertugas membantu warga terdampak di sana (Lumajang),” jelas Agung.

Sementara, upaya normalisasi juga terus dilakukan pasca sebulan banjir bandang yang melanda Kota Batu (4/11). Hingga kemarin, para relawan mulai dari Duta Petani Millenial Kementan RI, Koalisi Komunitas, Sabers Pungli dan masyarakat masih melakukan pembersihan material banjir bandang.

“Selain itu Pemdes, dan lembaga dana sosial YDSF menyalurkan donasi berupa alat pertanian seperti cultivator, 24.000 bibit bunga potong ( krisan), 1200 bibit mawar dan bibit jeruk, hewan ternak, serta kandang,” ujar jubir Pemulihan Ekonomi Petani Pasca Banjir Bandang, Rahmat Hardiyanto, Senin (6/12).

Ia menjelaskan bahwa dengan aksi ini diharapkan para petani dan peternak terdampak banjir bandang bisa segera melakukan kegiatan pemulihan ekonomi. Diketahui, Pemerintah Kota Batu telah menetapkan tanggap bencana lokal telah berakhir pada. 31 November 2021. Dan saat ini dilanjutkan tahap pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi masyarakat terdampak bencana.

“Karena itu, kami dari Insan Pertanian Indonesia bergerak bersama masyarakat desa Bumiaji dan Desa Bulukerto untuk berkolaborasi aksi guyub rukun seduluran dengan menggelar giat pemulihan ekonomi petani pasca bencana banjir,” tandas Hardiyanto.[nas]

Tags: