Kirim Tujuh Mahasiswa, ITS Sukses Boyong Medali Emas

Tim dari ITS saat tiba di Surabaya usai mengikuti International Mathematics Competition 2014 di Bulgaria.

Tim dari ITS saat tiba di Surabaya usai mengikuti International Mathematics Competition 2014 di Bulgaria.

Surabaya, Bhirawa
Nama Indonesia kembali berkibar di kancah internasional. Ini berkat keberhasilan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membawa pulang medali emas dari International Mathemathics Competition (IMC) 2014 yang digelar di Bulgaria pada 29 Juli hingga 4 Agustus 2014 lalu.
Kompetisi internasional yang diikuti 44 negara itu sekaligus menjadi yang pertama kalinya bagi Indonesia meraih medali emas (First Prize) pada. Medali emas tersebut dipersembahkan oleh Muhammad Yasya, mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya. “Berkat persiapan yang matang dan ketekunan, saya dan teman-teman dari Indonesia lainnya bisa membawa pulang medali. Khususnya bagi ITS yang pulang dengan medali emas,” kata dia, Senin (11/8).
Dalam (IMC) 2014 ini, merupakan penyelenggaraan ke-21 yang diikuti oleh 193 institusi dari seluruh dunia. Sementara bidang yang dikompetisikan di antaranya adalah aljabar, analisis (real and complex), geometri dan kombinatorial. Setiap kompetisi terdiri dari dua sesi, dan setiap sesi masing-masing memakan waktu lima jam. “Semua soal-soalnya dengan sajikan dengan menggunakan pengantar berbahasa Inggris. Jadi perlu ketelitian ekstra,” tutur dia.
Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Hubungan Alumni ITS Bambang Sampurno mengapresiasi keberhasilan yang diraih oleh delegasi Indonesia, khususnya ITS yang menorehkan medali emas. Sebab, selama Indonesia mengikuti kompetisi tersebut hingga ketiga kali, baru kali ini mendapat medali emas. “Ini tentu sangat membanggakan kami dan menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang telah dilalui para mahasiswa ITS masih on the track sesuai yang digariskan oleh ITS selama ini. Semuanya sudah dilakukan secara berkala dan sistematis agar mahasiswa ITS bisa terus berprestasi,” ujar Bambang.
Bambang juga memberikan apresiasi kepada para guru pembimbing matematika di lingkungan ITS. Sebab, di samping ketekunan peserta yang dikirim dalam kompetisi tersebut, peran para dosen pembimbing selama ini juga dinilai cukup besar, sehingga bisa membuahkan hasil yang membanggakan seperti ini. Sebagai bentuk apresiasi, Bambang mengaku, ITS juga akan memberikan reward khusus kepada mahasiswa peraih medali internasional.
“Reward tersebut bisa jadi dalam bentuk materi atau dan diupayakan juga bisa mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut,” kata dia.
Itu sudah sesuai Permendikbud Nomor 95 Tahun 2013, para pemenang kompetisi internasional juga akan mendapatkan beasiswa S1 untuk peraih medali perunggu, beasiswa S1 dan S2 untuk peraih medali perak, dan beasiswa S1, S2 dan S3 untuk peraih medali emas. Bambang berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi untuk memperluas bidang kompetisi perguruan tinggi di kancah internasional. Tidak hanya untuk bidang matematika, melainkan juga bidang studi yang lain.
Selain Yasya, terdepat empat delegasi Indonesia yang juga mendapat medali dari kompetisi tersebut. Mereka di antaranya Yoshua Yonathan Hamonangan dari jurusan Matematika Universitas Indonesia (UI) dengan capain prestasi medali perak (Second Prize), Pramudya A dari Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih Second Prize dan Taufiq A dari jurusan Matematika UGM meraih Third Prize. Selain itu, Sofihara Alhazmi dari Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga meraih Third Prize. Sedangkan dua mahasiswa peraih penghargaan Honorable Mention yaitu Dian Sitorumi dari Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Muhammad Ardiyansyah dari Jurusan Matematika UGM. [tam]

Tags: