Kisah Sukses Asy’ari S Sos, Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo

Asy’ari SSos saat menerima mandat sebagai Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo yang baru dari Jamal Fajri ST Direktur PDAM yang lama.

Sempat Menjadi Petugas Baca Meter hingga Dikenal Sebagai Spesialis Pembaca Doa
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Nasib seseorang tak dapat diduga. Inilah yang dialami Asy’ari SSos, Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo yang baru terpilih. Dibenak Asy’ari, jabatan orang nomor satu di perusahaan plat merah milik Pemkab Situbondo benar-benar tak dapat diduga jauh hari sebelumnya. Ini karena Asy’ari jauh dari hingar bingar pencalonan Direktur PDAM Situbondo periode 2020-2025. Selain sederhana, ternyata Asy’ari sebelumnya pernah menjadi petugas baca meter PDAM dan dikenal sebagai spesialis pembaca doa. Bagaimana ceritanya ?.
Pada Rabu (6/5), Asyari yang sebelumnya menjabat Kabag Hubungan Pelanggan di PDAM Tirta Baluran Situbondo, banyak kedatangan kolega dan teman kantor. Rupanya pria kalem itu akan dilantik Bupati Dadang Wigiarto sebagai pucuk pimpinan di perusahaan yang khusus mengelola air minum di Kota Santri Situbondo. Mulai dari karyawan kasar, office boy, staf hingga koleganya sesama kabag satu persatu datang ke ruang kerjanya yang kecil namun asri. “Selamat ya Pak Asyari,” ujar salah staf PDAM bernama Abdul Kadir.
Di mata Abdul Kadir, sosok Asy’ari memiliki kelebihan dalam memimpin PDAM karena tipikalnya yang kalem tenang dan bersahaja. Selain itu, Asy’ari dimata Abdul Kadir juga dikenal sebagai pemimpin yang rajin beribadah. Tiap memasuki jadwal sholat, tutur Abdul Kadir, Asy’ari selalu tepat waktu dalam menunaikan ibadah sholat lima waktu.
Disisi lain, sebut dia, Asyari juga dikenal sebagai pimpinan yang mengayomi semua anak buah. “Saya pribadi mendukung dengan terpilihnya Pak Asy’ari menjadi Direktur PDAM Situbondo,” ucap pria yang sehari hari bertugas sebagai penanganan kebocoran air minum itu.
Badri, Kabag Keuangan dan Administrasi PDAM Tirta Baluran Situbondo punya penilaian senada atas terpilihnya Asyari sebagai pemegang tongkat estafet dari Jamal Fajri ST, Direktur PDAM yang lama. Menurut Badri, sosok koleganya tersebut layak untuk memimpin PDAM Situbondo, karena selain meraih nilai tertinggi dalam rekruitmen bersama calon yang lain, ada sisi kelebihan yang dimiliki Asyari yakni menguasai internal PDAM. “Ya bagus ini dengan terpilihnya Asyari. Artinya bisa lebih mudah melanjutkan program yang digagas Pak Jamal (Direktur lama, Red),” kupas Badri.
Kata Badri, dirinya sangat yakin dengan performa yang dimiliki Asyari, PDAM Tirta Baluran Situbondo akan mengalami kemajuan dibanding sebelumnya. Kuncinya, ujar Badri, semua komponen yang ada di PDAM Situbondo bersatu, kompak dan bersama sama memajukan kinerja PDAM kedepan. Sehingga dengan pondasi kuat tersebut, Asyari sebagai pucuk pimpinan akan lebih mudah dalam menahkodai PDAM Situbondo selama lima tahun mendatang. “Kami siap bersama teman teman mendukung program yang digagas Asyari,” ujar Badri.
Sementara itu Asyari, usai dilantik Bupati Dadang mengaku akan melanjutkan program program unggulan yang sudah dirintis Direktur PDAM yang lama, Jamal Fajri. Dalam pandangan Asy’ari, pondasi kinerja dan sejumlah program yang sudah dibuat Jamal Fajri sangat kuat dan hanya tinggal melanjutkan. Kata Asy’ari, pendahulunya (Jamal Fajri) memiliki prestasi kinerja yang luar biasa dalam memajukan keberadaan PDAM Situbondo. Tak pelak Bupati Dadang mempercayakan jabatan nomor satu di PDAM itu hingga dua periode dari tahun 2012-2020,” sebut alumnus FISIP Unars Situbondo itu.
Asy’ari berkomitmen, kedepan akan melakukan pengembangan dan peningkatan kinerja serta melakukan peningkatan tehnologi pelayanan sesuai dengan IT yang canggih dan modern. Rencana ini, aku Asy’ari, sudah mulai garap sebelumnya dan dirinya hanya tinggal melanjutkan dengan realitas tehnologi yang lebih mapan. “Ya saya akan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan prinsip 3-K (kualitas kuantitas kontinyuitas) sehingga air minum bisa dimaksimalkan dan merata di tengah masyarakat,” ujar suami Siti Maryam, ASN di Diskop dan UM Kabupaten Situbondo itu.
Selain itu, Asyari juga berjanji akan merealisasikan arahan Bupati Dadang perihal peningkatan SDM karyawan PDAM serta mewujudkan prioritas peningkatan ibadah dengan banyak berdzikir dan membaca sholawat nariyah bersama karyawan PDAM. “Semua yang disampaikan Bupati Dadang tadi, saya akan berusaha semaksimal mungkin dapat mewujudkan dengan baik. Ini semua demi kemajuan PDAM kedepan. Tentunya itu semua harus didukung stake holder yanga ada di PDAM,” ulas bapak dua anak itu.
Asy’ari juga memiliki kenangan pahit selama mengikuti seleksi Direktur PDAM Situbondo. Satu diantaranya, ingat Asy’ari, saat ia mengikuti tahapan tes psychologi, dimana menurut Asy’ari memiliki tingkat kesulitan tersendiri dibanding tes tahapan yang lain. Pria yang pernah bertugas sebagai petugas baca meter itu tak menyangka akan mendapatan kepercayaan dari Bupati sebagai Direktur PDAM periode 2020-2025. Pasalnya, karirnya cukup berliku mulai masuk PDAM tahun 1992, ia di tempatkan di bagian pembukuan Unit Besuki, lalu pindah ke PDAM Situbondo. “Saya juga pernah jadi kasir di Unit Jatibanteng selama 6 tahun,” kenang Asy’ari.
Asy’ari melanjutkan, rupanya selama di Jatibanteng ia dibutuhkan pimpinan kala itu untuk menduduki sebuah jabatan di PDAM Situbondo di Bagian Gudang serta berlanjut di Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan. Nasib mulai berpihak kepada Asy’ari, karena setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Kasubag Rekening hingga terakhir menjabat sebagai Kabag Hubungan Pelanggan. “Setiap ada acara di PDAM, saya oleh Direktur era tahun 2010 silam, selalu dipercaya menjadi pembaca doa. Padahal yang bisa membaca doa bukan hanya saya karena teman yang lain masih ada,” ungkap Asyari seraya mengakui di lingkungan rumahnya dikenal sebagai guru ngaji. [sawawi]

Tags: