‘Kita Harus Mewujudkan Cita – Cita KH Nawai’

Wali Kota KH Mas'ud Yunus menerima bendera dari peserta Napak Tilas KH Nawawi. [karyadi/bhirawa]

Wali Kota KH Mas’ud Yunus menerima bendera dari peserta Napak Tilas KH Nawawi. [karyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa.
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menjadi inspektur upacara di acara kedatangan ribuan peserta Napak Tilas KH Nawawi. Peserta berangkat dari Sidoarjo dan tiba di Halaman Kantor Pemkot Mojokerto di Jl Gajah Mada, Kota Mojokerto.
Di hadapan lebih dari 4 ribu peserta, Wali Kota Mas’ud Yunus memekikkan Allahu Akbar dan Merdeka. Wali kota menyampaikan bahwa napak tilas perjuangan syuhada kemerdekaan KH Nawawi ini harus terus dihayati dan melanjutkan perjuangannya.
”Kita semua sebagai generasi penerus harus memiliki jiwa kepahlawanan, jiwa perjuangan untuk meneruskan cita-cita almarhum KH Nawawi dan cita-cita Bangsa Indonesia,” ucapnya dengan berkaca-kaca terharu.
Wali kota menceritakan, KH Nawawi telah berhasil merebut dan mempertahankan kemerdekaan. ”Kita tentunya juga harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, merdeka, maju, sejahtera dan adil dan makmur. Itulah perjuangan dan tantangan yang harus kita hadapi di masa sekarang dan masa yang akan datang,” lanjutnya.
Sebelum napak tilas, dilaksanakan upacara penghormatan di makam KH Nawawi di Losari. Upacara dipimpin Wali Kota Mas’ud Yunus dan Forkopimda Mojokerto. Dan malam harinya diadakan pengajian umum napak tilas perjuangan Syuhada Kemerdekaan KH Nawawi yang diadakan di Halaman Kantor Pemkot Mojokerto. Pada pengajian umum ini dihadiri Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf dan Ketua DPRD Jatim, Abdul Halim Iskandar.
KH M Nawawi merupakan tokoh pejuang syuhada pembela tanah air dalam mempertahankan kemerdekaan. Beliau, juga Ulama Besar NU, kelahiran Mojokerto yang sejak kecil tinggal di lingkungan pesantren. Beliau belajar di Ponpes Tebuireng Jombang dan di Syaikhuna Kholil Bangkalan Madura.
Kiai yang namanya dijadikan nama sebuah jalan di Kota Mojokerto ini dalam menghadapi peperangan hanya membawa senjata berupa payung untuk melawan Belanda. Tetapi, berkat keyakinan dan niat yang kuat, ayah dari Almarhum Almaghfurlah KH Ismail Nawawi selamat dari perlawanan Belanda. [adv.kar]

Tags: