KKN 31 Unmuh Malang Gelar Sosialisasi Kesehatan

Edukasi warga, KKN 31 Unmuh Malang. [wiwit agus pribadi]

Probolingggo, Bhirawa
Kelompok KKN 31 menggelar Sosialisasi Kesehatan di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran. Sosialisasi kesehatan dilaksanakan mahasiswa Unmuh Malang ini sebagai upaya edukasi kesehatan dan cara pencegahannya. Sasaran sosialisasi ibu – ibu PKK, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Kader Posyandu, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Lurah Tisnonegaran, Siti Khodijah, Senin (3/2) mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN 31 dari Unmuh Malang itu. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat dan bisa dilaksanakan secara kontinyu dengan dipraktikkan di kalangan keluarga, sehingga dapat memberikan edukasi dan wawasan kepada warganya.
“Kami sangat berterimakasih kepada adik – adik mahasiswa Unmuh Malang yang telah berbagi ilmunya dengan warga Kelurahan Tisnongaran. Tidak hanya materi, bapak – ibu juga mengisi pre-test. Pre-test ini dilakukan untuk mengukur seberapa paham bapak-ibu telah menerima materi yang telah diberikan, harapannya ini tidak hanya sekedar edukasi untuk kita melainkan juga dapat diterapkan kepada keluarga,” jelasnya.
Sosialisasi kesehatan ini merupakan salah satu rangkaian program kerja yang digagas mahasiswa KKN, dengan memberikan edukasi mengenai parenting, pencegahan penyakit tuberkolosis, serta penggunaan dan penyimpanan obat dengan metode Dagusibu (Dapatkan, Simpan, Gunakan dan Buang).
Muhammad Alwani, selaku Kordes KKN 31 menuturkan, sosialisasi ini dipilih sebagai salah satu sarana untuk memberikan pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan di lingkungan terkecil yakni keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengaskan, di bulan ini ada beberapa kejadian yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat. Pertama, terkait penyebaran virus corona. Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu menginstruksikan pada OPD terkait untuk melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat terkait pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak terinfeksi virus yang berasal dari Kota Wuhan, China.
“Virus itu kini telah menyebar ke beberapa negara. Walaupun pernyataan resmi dari Menteri Kesehatan bahwa di Indonesia belum ditemukan kasus ini. Tetapi kami tetap harus waspada dan siaga, serta terus berhati – hati,” tuturnya.
Kedua, berdasarkan Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, maka iuran BPJS Kesehatan mengalami penyesuaian (kenaikan). ”Ini sudah berlaku per 1 Januari 2020. Kenaikan ini dikhawatirkan ada gejolak, khususnya bagi kelas tiga, yang kebanyakan masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.
Juga banyak regulasi terkait dengan masalah dunia usaha yang dianggap sebagai penghambat investasi, karena iklim dan daya saing. Dalam hal ini, pihaknya akan menyederhanakan aturan dan akan dibahas rancangan UU omnibus law cipta lapangan kerja dan perpajakan. ”Omnibus law ini diharapkan dapat menghapus pasal-pasal yang bisa menghambat investasi,” ujarnya.
Berikutnya, keresahan yang timbul akibat dari munculnya kerajaan – kerajaan yang belum tentu kebenarannya. Hal itu, dinilai sebagai bentuk fenomena masyarakat yang cenderung ingin mendapat solusi praktis terkait masalah ekonomi dan sosial.
“Masyarakat dijanjikan harta dan kedudukan apabila mau menjadi anggota dengan membayar sejumlah uang. Setelah dilakukan penyelidikan oleh aparat kepolisian, munculnya keraton dan raja palsu itu ternyata hanya bermotif penipuan,” terangnya.
Terakhir, kata Habib Hadi, masyarakat beberapa hari lalu juga diresahkan dengan rencana kebijakan pemerintah yang akan mencabut subsidi tabung LPG 3 kg. Seperti diketahui, subsidi tabung melon itu saat ini tengah dinikmati hampir seluruh warga negara Indonesia, tak terkecuali di Kota Probolinggo. Sehingga memberatkan APBN, sehingga ke depan subsidi LPG itu hanya akan diberikan kepada masyarakat yang berhak menerima.
Wali Kota berharap agar capaian yang telah diraih selama ini dapat didukung dan terus terjalin sinergi yang baik. Dengan KKN 31 Unmuh Malang yang telah menggelar sosialisasi tentang kesehatan sangatlah pas dengan situasasi yang ada saat ini, sehingga terus meningkatkan kesehatan warga kota Probolinggo.
“Kedepan kita dapat lebih mempererat terbangunnya kesepahaman, kesamaan, visi dan misi, persepsi antar tim terpadu di tingkat kota/kabupaten. Semoga tercipta koordinasi dan konsolidasi serta hubungan yang sinergis antara tim, sehingga tersusunnya rekomendasi dan saran sebagai bahan acuan dalam rangka penanganan konflik sosial daerah,” tambahnya. [wap]

Tags: