KKN Tematik Jadi Pionir Universitas Jember

Rektor Universitas Jember Iwan Taruna saat mengunjungi stand pameran produk KKN Tematik Universitas Jember gelombang I, di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Rabu (26/2).

Jember, Bhirawa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dikembangkan Universitas Jember menjadi trendsetter baru dalam aplikasi pengabdian kepada masyarakat. Sehingga pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di desa binaan yang dilakukan Universitas Jember dinilai cukup berhasil.
“Wajar saja jika banyak pemerintah daerah yang meminta agar wilayah mereka menjadi tempat untuk KKN Universitas Jember. Sayangnya kami masih belum mampu memenuhi permintaan itu karena keterbatasan jumlah pesarta KKN untuk setiap periode. Dan kami masih menggunakan skala prioritas,” kata Rektor Universitas Jember Iwan Taruna usai membuka acara pameran produk KKN Tematik Universitas Jember gelombang I, di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Rabu (26/2/2020).
Maka Iwan berharap, KKN Tematik Universitas Jember terus dikembangkan. Ide dan gagasan baru harus terus muncul, agar hasil produk pemberdayaan masyarakat terus berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di desa binaan.
“Karena kini kami juga diminta Kemensos untuk mengembangkan kewirausahaan di desa – desa binaan. Universitas Jember dipercaya untuk mecetak minimal 1.500 wirausaha baru dari desa. Saya pikir KKN Tematik ini akan mengambil peranan penting untuk mewujudkan hal itu,” katanya.
Pada kesempatan itu, Iwan juga mengapresiasi beragam produk inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN Tematik bersama warga desa binaan. Menurutnya, produk yang mereka hasilkan sudah memiliki nilai kelayakan untuk dikomersilkan.
“Hanya saja beberapa produk masih memerlukan sedikit sentuhan agar benar-benar layak jual. Seperti cara pengemasan, penjelasan mengenai kandungan gizi pada produk makanan dan tanggal kadaluwarsa produk,” pungkasnya.
Sementara itu Sekertaris I Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, Anwar mengatakan, mahasiswa KKN Tematik ditempatkan pada desa binaan yang telah melakukan MoU dengan LP2M Universitas Jember.
“Maka apa yang telah dilakukan mahasiswa akan terekam dalam road map pengembangan dari masing – masing desa. Mahasiswa KKN yang berikutnya tinggal meneruskan program yang sebelumnya. Tak ada pengulangan program ataupun meninggalkan program yang sudah berjalan,” kata Anwar saat mendampingi rektor mengunjungi stan pameran produk KKN Tematik. [efi]

Tags: