KKN Unesa Desa Rangkah Kidul Difokuskan Pada Pencegahan Covid-19

Koordinator KKN Unesa sedang menyarahkan sarana cuci tangan kepad Kades Rangkah Kidul. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Melihat kondisi pandemi virus Covid-19 di wilayah Kabupaten Sidoarjo hingga kini masih belum berhenti. Sehingga program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang dilakukan di Desa Rangkah Kidul Sidoarjo difokuskan dalam penanganan, pencegahan virus Covid-19.
Kades Rangkah Kidul Sidoarjo, Warlheiyono usai menutup Program KKN Kelompok 1.1 Universitas Negeri Surabaya, pada (27/7) di Balai Desa Rangkah Kidul Sidoarjo menyatakan KKN mahasiswa Unesa ini sangat bermanfaat sekali, karena kondisi pandemi vitus Covid-19 di Sidoarjo ini masih ada, makanya dalam program-program mereka kebanyakan difokuskan pada pencegahannya.
Mereka, lanjutnya ,para mahasiswa langsung melakukan keliling dari rumah ke rumah untuk menyampaikan kepada warga tentang pencegahan virus Covid-19. Diantaranya, bagaimana cara memakai masker yang benar, cara membuat dan memakai handsanitizer. Termasuk juga dalam penerapan physical distancing.
“Jadi sangat banyak manfaatnya kalau dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu. Termasuk cara koordinasi dengan masyarakat, mahasiswanya sangat bagus sekali,” katanya.
Lanjutnya, kondisi kampung kami hingga saat ini juga masih dalam kondisi aman, warga kondusif. Disamping itu, warga kami juga masih mempertahankan Desa Rangkah Kidul ini, yang masih masuk dalam kondisi zona hijau.
“Makanya, dalam KKN mereka kami arahkan untuk fokus pencegahan virus Covid-19,” tegas Warlheiyono.
Sedangkan Koordinator KKN Unesa Desa Rangkah Kidul Sidoarjo, Bahrul Resqi Mubarroq mengatakan kalau KKN kali ini ada beberapa program, diantaranya sosialisasi tentang new normal, penyemprotan desenfektan, penertiban maskser dan pembagian masker sampai pada pembagian handzaniter.
“Kami juga mengadakan lomba bercerita dengan Bahasa Jawa, dalam rangka memperingatni Hari Anak Nasional,” jelas mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi ini.
Disamping itu, kami juga membuat sarana cuci tangan untuk masyarakat desa setempat, dan tak lupa mengajak anak-anak warga untuk mengaji.
“Terakhir pengecekan suhu badan ketika warga sedang melakukan sholat Jumat. Program-program ini telah kami lakukan mulai tanggal 1 Juli hingga 31 Juli. Ketika pembuatan hand sanitizer warga sangat antusias sekali,” ungkap mahasiswa Semester 7 ini. [ach]

Tags: