KKP Lumajang Waspadai 14 Jenis Jajanan Anak

Jajanan Anak BerbahayaLumajang, Bhirawa
KKP (Kantor Ketahanan Pangan) Kab Lumajang  kini mewaspadai  adanya jajanan  anak sekolah yang mengandung zat berbahaya  bagi kesehatan. Ini menyusul temuan  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan Lumajang zat berbahaya pada jajanan di lingkungan sekolah. “Dari 60 jenis jananan yang diambil sample dan diperiksa oleh BPOM, hasilnya ditemukan 14 jenis jajanan yang mengandung zat berbahaya,” kata  kata Ir Khairil Diany Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Lumajang. Jajanan ini  mengandung Rodamin C dan Boraks. ”Padahal kedua zat ini tidak boleh dikonsumsi karena akan berdampak kanker jika terserap oleh tubuh manusia,”,tambah Khairil. .
Lebih lanjut Khairil mengungkapkan sampel itu diambil secara acak terhadap para pedagang makanan yang berjualan di sekitar sekolah. Tidak hanya jananan atau panganan basah saja, namun jananan kemasan juga turut diperiksa standar kesehatannya.  “Yang ditemukan benar-benar sehat hanya 46 jenis saja,”paparnya. Sisanya, sangat membahayakan kesehatan karena mengandung zat pewarna dan pengawet makanan yang berbahaya. ”Jenis makanannya, seperti cilok, cireng dan lainnya,” urainya.
Khairil Diany juga memberikan tips bagi masyarakat untuk mewaspadai makanan yang mengandung bahan berbahaya. “Warna makanan yang berbahaya itu biasanya lebih menyala atau lebih terang, kekenyalannya juga berlebihan dan untuk bau bisa langsung diketahui,” ungkapnya.  Sebagai tindaklanjut, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang bersinergi dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang akan mensosialisasi temuan ini. ”Harapannya, agar para siswa didik lebih berhati-hati dalam membeli jajanan dan mengkonsumsinya,”imbuhnya mengusulkan.
Selain itu pihaknya mendorong adanya kantin sehat di sekolah. Sebagai tahap awal, baru ada lima sekolah yang telah mengoperasionalkan kantin sehat. ”Berikutnya secara bertahap, kantin sehat akan terus kita kembangkan di sekolah-sekolah lainnya,” ujarnya Seraya menambahkan disebut dengan kantin sehat, karena ada standarisasi higienitas dan pengolahan makanan yang diterapkan, guna menjamin makanan sehat dikonsumsi anak didik.  “KKP  mendatangkan instruktur untuk memberikan pengetahuan tentang pengelolaan kantin sehat yang sesuai dengan standar kesehatan,” jelas Khairil. [yat]

Tags: