Klaim 35 Daerah Jatim Gabung Dukung Jokowi

Ketua TKD KIK Jatim Machfud Arifin memimpin konsolidasi pemenangan Jokowi Ma’ruf Amin bersama ketua Parpol koalisi se Jatim di Hotel Bumi Surabaya, Selasa (15/1).

Surabaya, Bhirawa
Konstelasi politik di Pilpres 2014 menjadi pelajaran berharga bagi tim pemenangan Jokowi – Ma’ruf. Khususnya di Jatim, dari 38 kabupaten/ kota yang waktu itu hanya mampu dikuasai 24 daerah. Namun, konstelasi itu diklaim telah berubah signifikan. Bahkan Tim Kampanye Daerah (TKD) yakin, telah menguasai 35 daerah di Jatim untuk mendukung Jokowi.
Diungkapkan Ketua TKD Koalisi Indonesia Kerja Jatim Machfud Arifin, konstelasi politik dalam Pilpres tahun ini banyak mengalami perubahan. 2014 lalu, sejumlah daerah yang tidak dimenangkan kubu Prabowo seperti Bojonegoro, Lamongan, Gresik dan Madura karena kepala daerahnya berasal dari partai pendukung lawan.
“Sangat berbeda konstelaainya dengan tahun ini. Dari 38 daerah, 35 ikut Jokowi. Termasuk Gubernur Jatim terpilih maupun gubernur lama. Pakde Karwo walaupun Demokrat, dirinya juga mendeklair dengan menggunakan nama Jowo (Jokowi Karwo),” tutur Machfud Arifin saat menggelar konsolidasi pemenangan bersama ketua partai pendukung Jokowi di hotel Bumi Surabaya, Selasa (15/1).
Machfud tidak merinci daerah mana saja yang sulit diajak bergabung mendukung Jokowi. Dia hanya menyebut salah satunya adalah Pacitan. Sebab, daerah tersebut masih sangat lekat dengan identitas SBY yang kini berkoalisi dengan kubu Prabowo. “Tapi saya seneng, ada juga kepala daerah yang meskipun diusung Gerindra tetapi di belakang layar dia mendukung Jokowi,” imbuhnya.
Selain pengalaman dalam pemilu 2014, Machfud juga menggunakan hasil survey sebagai pertimbangan dalam melangkah. Meskipun selama ini Jokowi selalu unggul, Machfud tidak ingin berbangga tetapi terus melakukan evaluasi. Mana daerah yang masih lemah dan mana daerah yang harus terus diperkuat.
“Misalnya kemarin ada yang mengatakan kita lemah di Madura. Survey itu tidak mutlak, semua survey akan menjadi pedoman. Karena kenyataannya tidak sulit mengajak bergabung Madura. Bangkalan dulu kita nol sekarang sudah bisa masuk,” tutur mantan Kapolda Jatim itu. Kecuali Pamekasan, lanjut dia, yang sampai saat ini masih diragukan.
Karena itu, Machfud berharap tim pemenangan Jokowi di lapangan harus dor to dor, blusukan dari kampung ke kampung, mengenalkan visi misi dan prestasi Jokowi. “Saya berharap betul dengan partai pendukung agar pasukan semut di bawahnya bergerak memberikan pengaru,” ungkap dia.
Machfud mengaku, Jatim menjadi provinsi yang sangat menentukan dalam Pilpres 2019 ini. Dengan jumlah pemilih lebih dari 30 juta DPT, satu daerah di Jatim bisa setara dengan provinsi lain di Indonesia. Misalnya Banyuwangi yang setara dengan Kepulauan Riau, Bangka Belitung yang lebih besar dengan Malang.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar menuturkan, salah satu upaya yang intens dilakukan tim adalah memerangi hoax terhadap Jokowi. Sebab, munculnya hoax karena banyaknya orang yang panik. Sehingga semakin panik, informasi yang muncul semakin ngawur. Semakin informasi itu ngawur, lanjut dia, maka masyarakat juga akan semakin terbebani dengan informasi.
“Kita diskusi dan konsolidasi di Jatim ini sudah tidak lagi untuk membicarakan kemenangan Jokowi 70 persen. Kita diskusi untuk meningkatkan lebih dari 70 persen,” pungkas Halim. [tam]

Tags: