Arzetti Bilbina menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi kabar penggerebekan dirinya dengan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta, Rabu (28/10).
Jakarta, Bhirawa
Anggota DPR Fraksi PKB Arzetti Bilbina akhirnya buka suara terkait kabar penggerebekannya dengan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di Hotel Arjuna Lawang, Malang belum lama ini kepada awak media.
Dia dan keluarga mengaku sangat terpukul mendengar kabar penggerebekan yang santer di berbagai media. Bahkan mantan peragawati era 90-an yang masih cantik ini belum berani menemui sang ibu lantaran dasyatnya pemberitaan ini.
“Saya minta maaf ke ibu saya dan saya tidak berani menghubungi beliau. Beliau terpukul sekali dengan pemberitaan ini. Sampai saat ini saya belum berani bertemu beliau,” kata Arzetti saat menggelar jumpa pers di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (28/10).
Dalam konferensi pers tersebut, juga hadir suami Arzetti, Aditya Setiawan Wicaksono. Pemberitaan itu juga membawa dampak kepada anak-anak Arzetti. Menurut dia, anak-anaknya cukup terpukul mendengar kabar tersebut. “Anak-anak saya sebenarnya terpukul sekali dengan pemberitaan yang ada. Ini perjalanan dan proses, harus dijalani,” kata dia.
Lebih lanjut, Arzetti meminta maaf kepada seluruh keluarga termasuk orangtua sang suami. Dia berharap pemberitaan tersebut dapat diluruskan dan dinyatakan sebagai berita tidak benar.
“Saya minta maaf kepada ibu dan bapak mertua saya dan bapak saya, adik dan keluarga besar dan teman-teman saya di lingkungan pekerjaan. Teman saya di lingkungan luar dan juga keluarga saya di Sidoarjo,” ujarnya.
Terkait dugaan perselingkuhannya dengan Dandim Sidoarjo, Arzetti menegaskan pertemuannya dengan Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di sebuah hotel di Lawang untuk membahas proposal kegiatan yang dilakukan di Daerah Pemilihannya di Sidoarjo.
“Saya pada hari itu (Minggu 25 Oktober), baru sampai di Bandara dan mampir di sana karena jarak airport Bromo jauh dan waktunya mepet, maka kami bersama rekan saya bertemu, dan Pak Dandim bertemu membahas proposal CSR di Sidoarjo,” katanya.
Program CSR yang dibahas itu akan disebar di 18 kecamatan di Sidoarjo. Rekanan Rizeki diyakini bisa membantunya untuk mengawal penyebaran program tersebut agar terhindar dari kamuflase.
“Pada saat bertemu, saya membutuhkan tim melakukan gerakan nyata karena khawatir program palsu. Kadang seperti itu, tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Menurut Arzetti, pertemuannya dengan Dandim Sidoarjo ditemani oleh suaminya, Aditya Setiawan Wicaksono dan ajudan Dandim. Pertemuan dengan Dandim Sidoarjo tidak dilakukan di dalam kamar hotel, tetapi di teras kamar hotel.
“Di sana ada Mas Didit yang datang 25 menit kemudian mau jemput saya. Pak Dandim juga ditemani ajudannya, pakai pakaian dinas dan mobil dinas,” jelas Arzetti.
Arzetti juga mengatakan hingga kini belum menerima panggilan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait pertemuannya dengan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di sebuah hotel. “Belum ada panggilan,” tegasnya.
Kendati demikian, Arzetti mengapresiasi reaksi MKD DPR RI yang memproses kasusnya tersebut. Dia pun mengaku siap dipanggil 1 x 24 jam. “Saya kan juga pelayan masyarakat, lahir batin, 1 x 24 apa pun permintaan (MKD), saya akan lebih fokus amanah yang saya punya,” ungkap Arzetti.
Sebelumnya, Kadispenad Brigjen Sabrar Fadhilah membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKB Arzetti Bilbina yang diduga tengah berduaan dengan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di Hotel Arjuna kamar nomor 18, Lawang pada Minggu (25/10) sekitar pukul 13.30.
Kendati tertangkap sedang berduaan di kamar hotel dengan Arzetti Bilbina, Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya belum diskors. Status Letkol Kav Rizeki saat ini masih sebagai anggota TNI.
Sementara itu Aditya Setiawan, suami Arzetti membantah rumor yang menyebut dirinya yang melaporkan pertemuan antara sang istri, Arzetti Bilbina dengan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di Hotel Arjuna. “Nggak mungkin saya laporkan istri,” kata Didit, panggilan karibnya.
Jikapun kabar perselingkuhan itu benar adanya, Didit lebih memilih untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Masalah tersebut dianggapnya tak tepat jika harus membuat laporan yang berujung pada kehebohan di media. “Semua itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan, kalau terjadi sesuatu. Kurang elok rasanya (membuat laporan),” tegasnya. [ins,okz]
