KLH Batu Tampung Kreativitas di Festival Sampah

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu, Hari Santoso (bawa mikrofon) saat berdiskusi dengan Kelompok Bank Sampah di Balai Kelurahan Ngaglik, Minggu (21/2).

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu, Hari Santoso (bawa mikrofon) saat berdiskusi dengan Kelompok Bank Sampah di Balai Kelurahan Ngaglik, Minggu (21/2).

Kota Batu, Bhirawa
Puluhan pegiat peduli sampah dan para ketua Kelompok Bank Sampah se-Kota Batu berkumpul di Balai Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Minggu (21/2). Mereka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh kemarin dengan menggelar dialog tentang sampah.
Dalam dialog tersebut muncul gagasan untuk menggelar Festival Sampah Kota Batu. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu Hari Santoso, Ketua Komunitas Pengelola Sampah Mandiri
(KPSM) Stevanus Catur Wicaksono, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Mawardi, Lurah Ngaglik Yandi Galih
Pratama, dan para penggiat peduli sampah serta Ketua Kelompok Bank Sampah se-Kota Batu.
Dalam pertemuan kemarin, Pengelola Bank Sampah Perempuan Desa, Salma Safitri,  mengusulkan agar tahun depan dilaksanakan Festival Sampah. Selain untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengelola sampah
dengan baik, festival ini akan menjadi tempat berkreasi masyarakat dan kelompok bank sampah.
“Ada gelar produk daur ulang, ada lomba kelompok bank sampah, ada lomba manajemen. Nanti desa terbaik adalah desa yang paling banyak
memiliki bank sampah, contohnya seperti itu,” ujar Salma, Minggu (21/2).
Rencana tersebut diamini oleh Kepala KLH Hari Santoso. Ia menyetujui tahun depan akan dilaksanakan Festival Sampah. Ia memberikan apresisasi terhadap pertemuan kelompok bank sampah ini. Tidak hanya membahas berbagai permasalahan yang dialami pada setiap kelompok, ada program yang sinergis antar bank sampah yang ada di Kota Batu.
“Ke depan ada usulan untuk membentuk komunitas induk, nantinya komunitas ini yang akan menjadi induk semua bank sampah yang ada di Kota Batu ini,” ujar Hari.
Komunitas ini ini nanti tidak hanya melakukan pembinaan namun juga bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk pemberdayaan bank
sampah. Dan KPSM ini sudah berbadan hukum dan bisa menjadi induk sebuah kelompok bank sampah. Dalam kesempatan itu, Hari juga menghimbau kepada pengusaha jasa retail dan perdagangan agar membatasi penggunaan tas plastik dengan melaksanakan program plastik berbayar.
“Kita menghimbau kepada masyarakat agar membawa wadah sendiri saat berbelanja, hal ini berguna untuk mengurangi penggunaan plastik,” terang Hari.
Sementara, Ketua KPSM, Stevanus Catur Wicaksono menjelaskan bahwa perkembangan bank sampah di Kota Batu cukup menggembirakan. Dari waktu ke waktu jumlahnya terus bertambah. Jumlah perputaran uang pun cukup besar, dalam satu bulan diperkirakan ada Rp 20 juta dan Rp 25 juta. Namun selama ini kelompok-kelompok bank sampah ini belum memiliki satu induk bank sampah. Dan ke depan semuanya akan  menjadi satu induk,” ujar Catur.  [nas]

Tags: