KMP Pusat Tentukan Cabup Sidoarjo

koalisi-merah-putihSidoarjo, Bhirawa
Partai-partai di Sidoarjo yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) akan merapatkan barisan mendukung satu Cabup, bila Pilkada tak langsung jadi diterapkan dalam Pilkada 2015 mendatang.
Menurut Sekretaris DPD Golkar Sidoarjo, Margono, KMP menjadi perekat bagi partai yang bertujuan memenangkan Pilkada Sidoarjo, pilihan calon itu kemungkinan akan ditetapkan dan ditunjuk langsung oleh pimpinan KMP di tingkat pusat yang terdiri dari Golkar, PKS, Gerindra, Demokrat, PAN. ”Kita belum tahu posisi PPP masih ngambang. Tetapi walaupun tanpa PPP, hitungan di atas kertas KMP masih menang,” katanya.
Margono yakin melihat perkembangan politik saat ini, Pilkada tak langsung yang sudah diundangkan akan benar-benar diwujudkan oleh anggota DPR Pusat. UU Pilkada itu merupakan inisiatif KMP, yang tampaknya Perppu Pilkada langsung yang diajukan Presiden itu akan ditolak DPR. Dengan komposisi DPR yang didominasi KMP, Margono merasa yakin bahwa Perppu (Peraturan Pengganti Undang-undang) itu akan ditolak.
Bila konteksnya Pilkada tak langsung, ia menduga akan banyak pelamar yang mengajukan lamaran Bacabup melalui KMP. Di Sidoarjo ini ada lima fraksi dari KMP yang semuanya punya hak untuk mengajukan nama. Artinya fraksi berhak menjadi pengusul dengan melakukan verifikasi, penyaringan, penjaringan tetapi keputusan akhir yang menentukan adalah KMP pusat. Nama-nama itu akan digodok di KMP pusat.
Pilkada Sidoarjo yang dilangsungkan sekitar Juni 2015, menurut Margono, akan menjadi momentum berkibarnya KMP di Sidoarjo. Dengan kekuatan lima partai pengusung akan mengantongi jumlah 27 kursi (minus PPP). Bila KMP konsisten dalam pemilihan nanti bisa dipastikan Bupati Sidoarjo bisa dimenangkan. Namun ini hanya hitungan di atas kertas, di lapangan nanti ditentukan konstelasi politik yang berkembang di ujung Juni 2015 nanti.
”Calon yang diajukan KMP nanti bisa siapa saja. Apakah Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah atau wakil bupati, Hadi Sutjipto boleh mendaftar? Hal itu boleh iya boleh tidak. Walaupun secara pribadi sebenarnya saya sudah jenuh dengan kepemimpinan Sidoarjo saat ini,” kata Margono.
Tetapi Golkar tak pernah membatasi siapapun pihak yang melampar menjadi Bupati Sidoarjo. sebagai partai daerah, hanya melakukan tugas sesuai mekanisme yang diatur partai. Tetapi keputusan final ada di Jakarta.
Namun ketua partai di KMP yang menolak disebut namanya mengatakan, belum ada kepastian Pilkada langsung atau tak langsung. ”Terlalu premature dibicarakan sekarang,” terangnya. Jangan-jangan Pilkada tetap langsung. Kalau sistemnya Pilkada langsung, Pak Saiful (Bupati sekarang) tinggal pelantikan saja. Dengan Pilkada langsung, siapa yang bisa mengalahkan Saiful Ilah. Tokoh ini sangat berpengaruh di masyarakat, interaksinya dengan rakyat sangat baik. Ibaratnya Saiful digandengkan dengan tuyul saja bisa menang kok,apalagi kalau pasangannya juga sangat kuatnya. [hds]

Rate this article!
Tags: