Koalisi Jatim Siap Jaring Cagub Jatim

Drs H Saifullah Yusuf

Drs H Saifullah Yusuf

DPRD Jatim, Bhirawa
Meski Pilgub Jatim masih 2018, namun empat partai politik (parpol) di Jatim sudah mempersiapkan dukungan untuk mendorong kader terbaik maju ke kursi Gubernur Jatim. Keempat parpol tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra membentuk Koalisi Jatim.
Wakil Ketua DPD PAN Jatim Achmad Rubai mengatakan koalisi tersebut dibangun untuk mendorong kader terbaik di masing-masing partai pengusung. Terkait siapa yang didorong, mantan anggota DPR RI ini menegaskan sejumlah nama sudah diusulkan, seperti PAN mengusulkan Masfuk (mantan Bupati Lamongan), PPP mengusulkan Musyafak Noer dan Partai Gerindra mendorong Soepriyatno.
“Mereka akan didorong melalui survei. Siapa yang memang layak dan mempunyai hasil survei terbaik ya harus didorong,” aku Rubai, Minggu (1/5).
Sementara itu, Sekretaris DPW PPP Jatim Habib Mahdi menyampaikan pertemuan empat partai politik untuk mengusung calon gubernur di luar incumbent, merupakan langkah awal menjawab siapa cagub yang layak memimpin Jawa Timur. “Mereka (para cagub, red) harus melalui sejumlah tahapan, termasuk survei. Sehingga tokoh yang didorong benar-benar layak,” tandas dia.
Meski saat ini, masih ada tiga nama, Habib Mahdi menandaskan tidak menutup kemungkinan nama calon gubernur di luar tiga nama usulan koalisi Jawa Timur dimunculkan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris DPD Partai Gerindra Anwar Sadad menegaskan  dukungan koalisi mempertegas partai politik pimpinan Prabowo Subianto serius mengusung kader internal maju Pilgub Jatim 2018.  Dengan kekuatan 13 kursi , dia yakin koalisi akan semakin solid.
“PAN memiliki 6 kursi, PPP memiliki 5 kursi dan PKS memiliki 7 kursi dan Gerindra 13 kursi. Sehingga kekuatan dukungan di parlemen memiliki 31 kursi. Ini sangat layak mendukung calon sendiri dalam Pilgub Jatim nanti,” terang Anwar Sadad.
Meski begitu, nama Soepriyatno menurut dia tetap harus melalui survei sehingga kekuatan Partai Gerindra nantinya tidak hanya menjadi penonton Pilgub Jatim. “Namun, juga menjadi partai pengusung,” terang dia.
Senada dengan Anwar Sadat, Bendahara PAN Jatim Agus Maimun mengatakan koalisi masih membuka pintu untuk parpol lain untuk menambah jumlah parpol koalisi. “Kami terbuka sekali untuk NasDem, Hanura maupun Partai Demokrat untuk bergabung,”tandasnya.

Pantau Gus Ipul
PDIP mengakui saat ini mengamati Drs H Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul sebagai salah satu kandidat untuk diusung sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jatim 2018. Sebab Wakil Gubernur Jatim dinilai memiliki banyak kelebihan.
“DPP telah melalukan observasi terhadap berbagai kemungkinan untuk calon yang diusung. Dan salah satunya adalah Gus Ipul,” kata Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Didik Prasetiyono, Minggu (1/5).
Menurut dia, sosok seorang Gus Ipul yang sudah diakui kepopuleran dan kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin, dinilai memiliki kemampuan untuk melanjutkan roda pemerintahan Provinsi Jatim menggantikan Soekarwo. “Salah satunya adalah kematangan dan pengalaman menjadi Wakil Gubernur Jatim selama dua periode,” ucap mantan komisioner KPU Jatim tersebut.
Kendati demikian, diakuinya PDIP saat ini masih fokus terhadap Pilkada serentak 2017, khususnya di Jatim yang akan dilaksanakan di Kota Batu. “Fokus PDIP adalah memenangkan sekaligus mempertahankan posisi Wali Kota Batu sebagai satu-satunya Pilkada serentak tahun depan,” katanya.
Tidak itu saja, tugas tambahan dari DPP bagi daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada adalah menjadi relawan monitoring dan evaluasi di Pilkada se-Indonesia. “PDIP Surabaya ikut mengirimkan kadernya untuk monev,  seperti Sukadar ke Pilkada Kota Kupang dan Anugrah Ariyadi ditugaskan ke salah satu kabupaten di DI Aceh,” katanya.
Sementara itu,  nama Gus Ipul juga disebut-sebut sebagai satu-satunya nama yang diusung oleh Partai NasDem sebagai calon gubernur. “Gus Ipul hampir pasti diusung NasDem Jatim, bahkan sudah mendapat restu dari Ketua Umum Surya Paloh,” kata salah seorang kader DPW NasDem Jatim yang enggan disebutkan namanya.
Dikonfirmasi terpisah, Gus Ipul mengaku belum terlalu fokus memikirkan peluangnya dalam pesta demokrasi terbesar di Jatim 2018 karena masih menjabat sebagai wakil gubernur. “Kalau saya seperti air mengalir saja.  Jika ada peluang akan dijalani dengan baik dan sungguh-sungguh, tapi jika tidak ada maka tak akan memaksa mengejarnya,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Pakar komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menilai popularitas dan elektabilitas Gus Ipul saat ini masih tinggi dibanding nama-nama lain yang muncul di permukaan. “Bahkan,  kalau Pilkada Jatim diselenggarakan sekarang maka Gus Ipul yang menang,” kata akademisi yang juga Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair tersebut. [cty,iib]

Rate this article!
Tags: