Koalisi Surabaya Jangan Usung Calon Boneka

Surabaya,Bhirawa
Masih belum jelasnya lawan pasangan Tri Sakti(Risma-Wishnu,red) dari PDIP membuat sejumlah kalangan was-was akan munculnya calon boneka dan asal comot untuk melengkapi pertarungan Pilkada kali ini. Partai – partai yang tergabung dalam koalisi Majapahit diharapkan bisa memunculkan nama pasangan calon  yang setara dengan pasangan asal PDIP.
Direktur Eksekutif Lembaga Survey dan Penelitian Sonar Media Consultan (SMC), Lasiono, S. IP menyebut masih ada peluang waktu bagi koalisi Majapahit mendaftarkan calonnya dalam 5 hari ke depan. Namun ia juga mewanti agar calon yang diusung koalisi bukan calon sekedarnya.
“Saya melihatnya partai koalisi ini kok kesannya sangat memaksakan diri untuk melawan pasangan Risma-Whisnu. Kalau memang tidak ada calon yang kredibel, ya sudah jangan dipaksakan. Hal itu akan percuma saja,” ucap mantan aktivis 98 ini, Senin (27/7).
Pria asli kelahiran Surabaya ini menganggap, hal ini sangat berbahaya jika partai koalisi benar – benar akan memunculkan calon untuk menyaingi Risma-Whisnu. Artinya, pada akhirnya nanti rakyat Surabaya sama halnya dipaksakan untuk memilih calon boneka.
“Kalau situasinya seperti ini, kasihan rakyat Surabaya dimana dihadapkan dengan kondisi yang membingungkan. Artinya, rakyat Surabaya dibohongi dengan kemunculan calon kepala daerah yang hanya sekedar calon boneka atau badut. Demokrasi kan bukan hanya persoalan prosedural, tapi juga kualitas,” anggapnya.
Lasiono menambahkan, PKPU No 12 tahun 2015 yang baru saja diterbitkan beberapa hari lalu, sudah mengakomodir kepentingan rakyat. Dimana diatur jika hanya ada satu pasangan calon saja yang muncul di Pilkada nanti, Pilkada akan diundur.
“Pilkada diundur 2017 itu tidak diharamkan. Bahkan tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan di Kota Surabaya, kan masih ada PJ (penjabat) Walikota yang memiliki kewenangan sama,” pungkasnya.
Ancol Dukung Tri Sakti
Partai Golkar versi Munas Ancol. Sebaliknya, Partai Golkar yang dikomandani oleh Agung Laksono (AL) ini justru mendukung penuh duet Risma-Wishnu Sakti yang diusung oleh PDIP dalam Pilwali Kota  Surabaya, Desember 2015 ini.
Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Andi Budi menegaskan kedekatan AL dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi alasan bagi Partai Golkar versi Munas Ancol mendukung penuh duet Risma-Wishnu Sakti dalam Pilkada Kota Surabaya ini.
Apalagi diketahui track record Risma selama memimpin Kota Surabaya sebelumnya cukup bagus. Hal ini dibuktikan banyaknya penghargaan yang diraih Kota Surabaya baik lokal maupun internasional. Berikut dalam penataan kotanya serta kepedulian Pemkot terhadap masyarakatnya cukup baik sehingga banyak dukungan yang mengalir ke Wali Kota Surabaya ini.
“Apalagi sejak lama saya memiliki hubungan dekat dengan Bu Risma, tepatnya saat Bu Risma sebagai Kabag Penyusunan Program Pemkot surabaya dan waktu itu duduk  sabagai Ketua DPD KNPI. Tentu saja saya melihat bagaimana kinerja Bu Risma waktu itu. Untuk itu kami sepenuhnya  mendukung Bu Risma untuk kembali memimpin Kota Suraya,”tegas Andi yang alumnus Fakultas  Hukum Unair dan sekarang sedang menyelesaikan program doktor di Universitas Sahid Jakarta, Minggu (26/7).
Selain itu,  Risma merupakan sosok yang dicintai oleh masyarakat Surabaya. Hal itu terbukti dari banyaknya survei yang mengakui keunggulan Risma, dibandingkan dengan tokoh lainnya yang ada di Surabaya.
“Sampai saat ini kalau kami melihat, memang tidak tokoh lainnya yang tingkat elektabilitasnya bisa menandingi Bu Risma,”ujar Andi.
Disisi lain. tambahkannya apa yang dilakukannya ini merupakan keputusan partai yang harus diamankan hingga tingkat bawah. Tentunya partai memiliki alasan tersendiri selain kedekatan antara AL dan Megawati.
“Karena kami pengurus ditingkat bawah, maka kewajiban bagi kami untuk mengamankan sekaligus memenangkannya. Dan setelah proses pendaftaran ini kami akan segera melakukan pemanasan mesin partai guna menyosialisasikan pasangan Risma-Wishnu Shakti di masyarakat,”tambahnya. [Cty]

Tags: