Koarmada II Gembleng Profesionalisme Prajurit dengan Latopslagab

Latopslagab Tahun 2020 Koarmada II dalam gladi lapangan di perairan Laut Jawa dan Laut Bali, pada tanggal 9 hingga 13 September 2020.

Surabaya, Bhirawa
Ribuan prajurit dan puluhan alutsista Koarmada II dikerahkan dalam misi merebut keunggulan laut dan menjaga kedaulatan NKRI. Keberhasilan ini dibuktikan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) Tahun 2020 yang digelar Komando Armada II dalam gladi lapangan di perairan Laut Jawa dan Laut Bali, pada tanggal 9 hingga 13 September 2020.

Latopslagab ini menskenariokan pasukan Kogaslagab yang disimbolkan sebagai Gugus Tugas Biru, berhasil menghancurkan musuh yang berupaya merebut kedaulatan NKRI. Yakni dengan serangkaian serangan dari laut berupa pengintaian kapal selam musuh di Laut Jawa, dan serangan udara saat konvoi di Laut Bali.

Dengan kesiapsiagaan alutsista dan profesionalisme yang dimiliki oleh prajurit. Kogaslagab dengan kekuatan 6 KRI yakni KRI Nagapasa, KRI Raden Edi Martadinata, KRI Diponegoro, KRI Pulau Rengat, KRI Kakap, dan KRI Karang Pilang. Serta 3 Pesawat udara yakni 1 CN 235,dan 2 Heli Panther berhasil meredam serangan dan berbalik menghancurkan musuh yang diperankan oleh Gugus Tugas Merah.

“Latopslagab 2020 bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas para prajurit Koarmada II dalam mengawal dan menjaga kedaulatan NKRI. Serta dihadapkan pada semakin pesatnya kemajuan teknologi di era globalisasi yang berkembang saat ini,” kata Pangkoarmada II, Laksda TNI Heru Kusmanto, Minggu (13/9).

Pria yang juga selaku Direktur Latihan ini mengungkapkan harapannya akan meningkatnya profesionalitas prajurit melalui latihan operasi laut gabungan. Pihaknya menjelaskan, peserta Latopslagab tidak hanya unsur TNI AL saja, namun juga didukung unsur Koopsau II.

“Latihan ini lebih realistis dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan. Tentunya juga tetap memperhatikan protokol kesehatan selama latihan,” jelasnya.

Heru menambahkan, dalam latihan juga dilaksanakan evakuasi medis udara, dimana seorang awak kapal selam memerlukan pertolongan medis yang hanya bisa dilakukan melalui evakuasi medis udara dengan menggunakan heli untuk membawa korban dari kapal selam menuju ke KRI Makassar.

Masih kata Heru, Latopslagab TA 2020 melibatkan 1.137 personel gabungan dan 22 KRI diantaranya KRI Makassar sebagai kapal markas, dan KRI dr. Soeharso sebagai kapal medis. Berikutnya Kogasudgab yang terdiri dari 2 Pesawat F-16 TNI AU. Satgas Pertahanan Pangkalan yang terdiri 3 unsur yakni KRI I Gusti Ngurah Rai, KRI Sultan Iskandar Muda dan KRI Nala.Satgas Duk Info,Satgas Duk Komlek, Satgas Duk Angudstrat juga ikut serta mendukung Kogaslagab sebagai Gugus Tugas Biru.

Sedangkan Gugus Tugas Merah sebagai musuh terdiri dari 6 unsur, yakni KRI Nenggala, KRI Ahmad Yani, KRI Yos Sudarso, dan KRI Sungai Gerong. Juga 2 Pesawat udara Cassa 212. [bed]

Tags: