Para personil Satgas TMMD dan FKPPI saat penanaman pohon produktif di Dusun Pantesrejo.
Kab.Mojokerto, Bhirawa
Lahan kritis di Dusun Pantesrejo Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto, yang selalu dilanda banjir jika musim hujan dan retak retak tanahnya jika musim panas, tidak luput dari sasaran pembangunan fisik TMMD ke 96 TA 2016.
Dengan mengerahkan 50 personil dan puluhan warga, Senin (9/5) bahu membahu gotong royong melakukan pembangunan di desa tertinggal dan miskin fasiltas tersebut. Mereka melakukan penataan saluran irigasi sekaligus menanam 1000 pohon diantaranya 400 pohon jati dan 600 tanaman jambu merah. Adapun sasaran penghijauan ini pada lahan kritis di wilayah Dusun Pantesrejo yang berdekatan dengan kawasan hutan desa setempat yang menghubungkan desa jogoroto.
Menurut Danramil 0815/07 Jetis, Kapten Inf Hari Subiyanto didampingi Kades Mojorejo, Siti Indahyati yang memimpin penanaman jambu merah secara massal ini mengaku, keterlibatan personel dalam kegiatan penghijauan di Dusun Pantesrejo sekitar 50 orang, terdiri dari SSK TMMD 10 orang, Kodim 0815/Mjk dan Koramil 0815/07 Jetis 9 orang, Ormas FKPPI 10 orang dan sisanya warga masyarakat.
Sedangkan Dandim 0815/Mjk, Letkol Inf Djohan Darmawan mengatakan jika penghijauan di desa Mojorejo sebagai sasaran fisik tambahan dalam kegiatan TMMD. Tujuannya untuk mengurangi pemanasan global (global warming), mengingat pemanasan global menyebabkan siklus pergantian musim menjadi sulit diprediksi.
“Khususnya di Desa Mojorejo ini jika musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan, jika musim hujan dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir. Mudah-mudahan dengan melakukan penghijauan lingkungan desa ini akan mengurangi dampak tersebut,” pungkas Djohan Darmawan. [min]
