Kodim Bojonegoro Gelar Komsos Cegah Tangkal Radikalisme

Kodim Bojonegoro Gelar Komsos Cegah Tangkal Radikalisme.

Bojonegoro, Bhirawa
Maraknya faham radikalisme, membuat Kodim 0813 Bojonegoro menyelenggarakan Pembinaan Komunikasi Sosial (Komsos), guna mencegah tangkal radikalisme/separatisme di Wilayah Kodim 0813 Bojonegoro.
Acara tersebut, dikuti siswa-siswi dan juga mahasiswa, para tokoh masyarakat perwakilan dari kecamatan Se-Bojonegoro, di Gedung Ahmad Yani kodim setempat, kemrain (19/8).
Dalam sambutan Dandim, Bambang H, yang diwakili dan dibacakan oleh Kapten Samidi menuturkan, bahwa Komunikasi Sosial (Komsos) merupakan salah satu metode Binter yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap prajurit dan satuan jajaran Kodim 0813 Bojonegoro dalam rangka membangun pemahaman dan pengertian bersama, serta melahirkan kepentingan bersama guna mewujudkan tujuan bersama.
“Tujuan penyelenggaraan Komsos ini adalah mewujudkan ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” terangnya.
Hadir dalam acara yang mengusung tema ‘Melalui Kegiatan Pembinaan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme, Kita Perkokoh Mentalitas dan Pemahaman Ideologi Pancasila Guna Mencegah Bahaya Radikalisme/Separatisme Dalam Rangka Mewujudkan Alat Juang Pertahanan Yang Tangguh’,
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro KH. Alamul Huda mengatakan bahwa sebagai bangsa yang kuat, bermartabat dan memiliki semangat yang tinggi pihaknya meyakini bangsa Indonesia sampai sekarang ini dan sampai kapanpun Indonesia tetap dalam kerangka NKRI.
“Selain untuk meningkatkan tali silaturahmi, kegiatan ini juga sebagai momentum untuk dapat merekatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Serta memberikan semangat kepada generasi penerus untuk terus membela dan mempertahankan bangsa dan tanah air tercinta,” ujarnya.
Dirinya berpesan, sebagai generasi muda penerus bangsa, serta calon pemimpin masa depan Indonesia yang akan membawa bangsa ini semakin kuat dan dihargai negara lain maka siapapun yang menginginkan bangsa ini hancur, harus menjadi garda terdepan untuk mempertahankannya.
“Sikap ini harus kita miliki sebagai dasar dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Karena kedamaian dan persatuan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan, serta para pendiri bangsa ini menginginkan kemerdekaan dan merdeka dari segala bentuk penjajahan,” tandasnya. [bas]

Tags: