Kodim Gadungan Peras Sejumlah Pengusaha

TNI Gadungan saat diamankan di Makodim 0833 Kota Malang, Sabtu (23/7) kemarin.

TNI Gadungan saat diamankan di Makodim 0833 Kota Malang, Sabtu (23/7) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Berbekal indentitas dan surat tugas palsu,  Suhartono berhasil mengelabuhi dan memeras pengusaha di Kota Malang. Akibat perbuatanya itu yang bersangkutan ditangkap petugas keamanan setempat.
Suhartono warga jalan Jupri Kecamatan Sukun Kota Malang, telah melancarkan aksinya dan berhasil meraup keuntungan puluhan juta dari beberapa tempat usaha yang didatangi.
Komanadan Kodim 0833 Kota Malang, Kolonel ARM. Aprianko Suseno, Sabtu (23/7) kemarin, kepada sejumlah wartawan mengatakan, jika Suhartono, melakukan aksinya dengan membawa surat tugas dan proposal kegiatan palsu.
“Dia minta bantuan dana sebagai bentuk partisipasi dari resto, cafe atau perorangan, dengan berbekal proposal dan surat tugas palsu,” tutur Aprianko Suseno.
Aprianko, lebih jauh menyatakan, pengakuan Suhartono kepada petugas Kodim, aksi tipu-tipu yang dilakukan iku sudah cukup lama. Yakni sejak tahun 2009, dan hasil penipuannya itu digunakan untuk kehidupan sehari-harinya.
Suhartono ditangkap, setelah salah satu petugas keamanan Hotel Ijen Suite melaporkan kepada intel Kodim0833 bahwa pelaku mendatangi hotel ijen Suite untuk meminta sumbangan.  Kemudian ia diintai dan dibuntuti sampai berhasil ditangkap di depan taman wisata Wendit, Pakis Kabupaten Malang sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat petang.
“Dari tangan pelaku berhasil disita banyak surat dan kartu identitas yang menyatakan dirinya TNI.
Padahal yang bersangkutan warga sipil biasa,”tukas Dandim Aprianko. Yang mengejutkan, ternyata yang bersangkutan telah memiliki e-KTP dan menyebutkan pekerjaannya sebagai anggota TNI.
“Kami sangat menyangkan pihak kelurahan yang bisa kecolongan sampai menerbitkan e-KTP pelaku yang mencantumkan pekerjaannya sebagai TNI, ini bentuk kecerobohan,” imbuhnya.
Identitas tersebut, merupakan identitas resmi yang dikeluarkan pemerintah. Tetapi datanya jelas-jelas tidak sesuai dengan pekerjaan dia yang sebenarnya. Karena itu pihaknya menghimbau kepada semua pihak untuk teliti dakalam mengeluarkan identitas agar tidak terulang dikemudian hari.
“Ini sangat fatal, makanya tidak boleh terulang, petugas RT, RW dan Kelurahan harus berhati-hati dalam mengeluarkan identitas. Karena berbekal identitas tersebut, kemudian digunakan pelaku untuk melakukan penipuan kepada banyak pihak,”timpalnya. Selain itu, Dandim juga berpesan kepada semua pihak untuk berani melaporkan apabila ada pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan institusinya untuk meminta sumbangan atau bantuan. Aprianko menyatakan pihaknya merasa sangat dirugikan oleh tindakan pelaku Suhartono yang meminta bantuan uang dengan cara mengajukan surat dan proposal kegiatan dengan mengatasnamakan Kodim, seperti kegiatan serah terima Dandim dan kegiatan pengamanan Hari Raya Idul Fitri Lalu.
“Selama saya menjabat, saya tidak pernah memerintahkan anak buah saya untuk meminta-minta bantuan dana untuk kegiatan kita,”imbuhnya.
Sementara itu, saat diperiksa Suhartono, ternyata mengaku sebagai ayah kandung dari pemain Arema Cronus yaitu Syaiful indra.
“Saya sudah berpisah dengan Syaiful Indra mulai dia SMA,” ujar Suhartono saat diamankankan di markas Kodim 0833 kota Malang. Suhartono mengatakan, dirinya sudah tidak tinggal serumah lagi dengan Syaiful Indra. Bahkan ia mengaku tidak ada yang mengetahui tentang aksinya itu.
Selain mengaku sebagai anggota Kodim, Suhartono juga mengaku sebagai anggota TNI AU dan TNI AL, bahkan salah satu sepeda motor yang disita petugas menggunakan plat nomor militer yang menggabungkan kode dan lambang ketiga TNI yaitu TNI AD, AU dan AL. Untuk mempertangungjawabkan aksinya itu, Suhartono diserahkan ke aparat kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. [mut]

Tags: