Kodrat Belum Putuskan Tambahan Atlet Puslatda

Pengprov Kodrat masih belum menentukan tambahan atlet juara Porprov untuk masuk Puslatda Jatim. [ist]

Pengprov Kodrat masih belum menentukan tambahan atlet juara Porprov untuk masuk Puslatda Jatim. [ist]

Surabaya, Bhirawa
Lampu hijau yang diberikan oleh KONI Jatim agar Pengprov Keluarga Tarung Derajat (Kodrat) Jatim merekrut juara Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banyuwangi, hingga saat ini belum bisa direalisasikan oleh pengurus.
Bahkan hingga saat ini Pengprov Kodrat Jatim juga belum bisa memutuskan berapa tambahan atlet yang akan masuk dalam program Puslatda. “Memang sudah ada beberapa atlet dari daerah yang tanya kapan latihan bareng dengam tim Puslatda ke Pengprov, kita belum bisa jawab. Tunggu kuputusan KONI dulu, ” ujar Ketua Bidang Organisasi Pengprov Kodrat Jatim, Mohammad Muksin.
Sebenarnya, Pengprov Kodrat Jatim, sudah membuat gambaran skuad yang akan diturunkan dalam Pra PON, Oktober mendatang. Selain diperkuat delapan atlet yang tergabung dalam Puslatda, juga diturunkan tim pelapis dari juara Kejurda dam Porprov, “Total ada 18 kelas di Pra PON, idealnya kita turun di semua kelas. Kelas yamg belum terisi tim Puslatda akan kita ambil dari hasil Kejurda, Porprov dan hasil seleksi, ” ucapnya.
Diharapkan Muksin, KONI Jatim segera memberikan keputusan berapa jumlqh atlet Porprov yang akan diambil melengkapi skuad Puslatda. Sebab, pada 11 Agustus nanti, Kodrat Jatim akan menggelar TC Pra PON, “Untuk menggelar TC butuh biaya tidak sedikit. Kita berharap ada kepastian berapa atlet yang jadi tanggungan KONI dan berapa yang harus Pengprov biaya sendiri. Terutama juara Porprov, kita nggak enak di yagih terus sama daerah, ” keluhnya.
Dalam upacara penutupan cabang olahraga tarung derajat di Aula Pondok Wina, Banyuwangi, Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror dalam sambutannya di depan seluruh atlet memang mengatakan khusus tarung derajat, atlet peraih medali emas Porprov bisa masuk dalam program Puslatda, sebagai persiapan menghadapi Kejurnas Pra PON di Jawa Barat, Oktober mendatang.
“Memang, itu bisa dilakukan karena saya dengar ada beberapa kelas di tarung derajat, yang masih belum ada atletnya. Hasil dari Porprov ini bisa untuk melengkapi atlet Puslatda yang sekarang sudah ada. Kita dukung upaya Pengprov Kodrat Jatim yang ingin turun di semua kelas dalam Pra PON nanti. Kalau kebetulan peraih medali emas Porprov kelasnya sama dengan atlet yang ada di Puslatda bisa jadi pelapis, ” ujar Abror saat itu.
Jika janji KONI itu terealisasi, maka ada sepuluh atlet peraih medali emas Porprov berpeluang masuk Puslatda. Banyuwangi yang menjadi juara umum mengumpulkan 4 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Empat emas Banyuwangi diraih patarung Yoan Darmawan (bebas -51 pa), Firman Krisna (-57 kg pa), Andika (bebas -61 pa) dan Siti Rofikoh (bebas -52 kg).
Peringkat kedua ditempati Kota Surabaya dengan meraih 2 medali emas dan 3 perak. Dua emas Surabaya disumbangkan petarung Ade Novya dan Febri Noviatmoko. Ade merebut emas setelah di final mengalahkan Nurma Yanti (Kab Banyuwangi) dengan angka 2-0 di final kelas bebas -60 Kg. Sedangkan Febri Noviatmoko meraih emas di kelas -70 kg. Di final, Febri mengalahkan Bara Yudho (Kab Banyuwangi) dengan angka 2-0.
Peringkat tiga diduduki Kota Malang dengan 1 emas dan 3 perak, 5 perunggu. Satu-satunya emas Kota Malang disumbangkan Kornelius. Di final kelas bebas -54 kg p, Kornelius mengalahkan Udin Wahyu Utomo (Surabaya) 3-0. Selain tiga daerah itu, tiga kab/kota lain juga memperoleh emas yakni Kota Kediri, Kab Sidoarjo dan Kab Jember. Masing-masing mendapat satu emas. [wwn]

Tags: