Kolaborasi Enam Sekolah, Cetak Keterampilan Enterpreneur Lewat Camp Virtual

Pandemi tak menjadi kendala, Kerjasama SCB dan SCK latih keterampilan Enterpreneur siswa lewat Camp Virtual

Surabaya, Bhirawa
Cara menarik dalam meningkatkan skill wirausaha siswa dilakukan Sekolah Citra Berkat (SCB) berkolaborasi dengan Sekolah Citra Kasih (SCK) Surabaya melalui kegiatan Camp. Kendati acara dilakukan setiap tahun, namun untuk tahun ini kegiatan tersebut dikemas secara virtual. Jika tahun sebelumnya hanya diikuti siswa dari sekolah. Namun untuk tahun ini, juga bisa diikuti 6 sekolah yang tersebar di Surabaya, Jakarta, Manado, Tangerang, Bogor melalui Virtual Entrepreneurship Camp.
Guru sekaligus Panitia E-Camp SCB dan SCK, Ester Christine mengungkapkan masa pandemi bukan menjadi hambatan untuk mengembangkan skill. Justru masa ini adalah tantangan tersendiri dalam mengasah kreatifitas dan inovasi.
“Tiap tahun, kami laksanakan kegiatan Camp dengan membawa siswa berkumpul di suatu tempat dan melakukan kegiatan dengan tujuan pengembangan diri, kreatifitas, dan entrepreneur skill. Tiap SCB dan SCK melakukan camp ini masing-masing di kota masing-masing juga. Tahun ini, dimasa sulit, justru kami bisa kolaborasi melakukan camp bersama-sama dengan,” ungkapnya, Selasa (27/10).
Setidaknya, ada 310 siswa mengikuti virtual entrepreneurship camp yang dimulai sejak awal Oktober lalu. Mereka yang turut dalam kegiatan ini mendapatkan briefing dan pembagian kelompok, dan materi dari narasumber. Menariknya tiap kelompok beranggotakan 5 orang yang terdiri dari sekolah yang berbeda dan didampingi oleh satu mentor yang dari perwakilan guru.
“Jadi mereka ngga kenal satu sama lain,” imbuh Ester.
Masing-masing kelompok ini, lanjutnya, ditantang untuk menyelesaikan satu project yang hasil akhirnya berguna untuk kemajuan sekolah mereka.
“Kegiatan ini menekankan pada keterampilan berkoordinasi, berkolaborasi, memimpin, menyampaikan ide yang diawali dengan saling mengenal. Dan ini sangat menantang ya, apalagi dilakukan secara virtual,” jelas Ester.
Lebih lanjut, ada lima topik tantangan dimana tiap kelompok wajib memilih satu topik, meneliti, dan mempresentasikan dalam bentuk video pada 27-28 Oktober 2020 ini. Topik tantangan yang dimaksud seperti Kantin Keren dan Kekinian, Fasilitas Laboratorium, Kegiatan Extrakulikuler dan Intrakulikuler Keren, Sekolah Aman, New Normal School.
“Tiap kelompok akan mempresentasikan hasil temuan mereka sesuai dengan topik yang dipilih. Mereka akan mencari data lebih dulu dengan melakukan survei kepada warga sekolah, menggali apa yang menjadi keinginan warga sekolah. Survei di masa seperti ini juga jadi tantangan, menuntut kreatifitas untuk menemukan cara. Kami sebagai mentor siap mendukung dan diskusi jika ada kendala,” tuturnya.
Pihaknya berharap, setelah mengikuti Virtual Entrepreneurship ini, jiwa entrepreneur siswa bisa semakin pekat. Tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan, namun punya semangat juang pantang menyerah, semakin kreatif, jeli menemukan peluang, bahkan mampu memberikan solusi yang inovanatif. [ina]

Tags: