Kolaborasi Kekuatan Humas Pemerintah

Aulia Dikma

Aulia Dikma
Dalam menyampaikan pesan informasi kebijakan pemerintah ataupun instansi di masa pandemi Covid-19 ini, humas pemerintah memerlukan aktivitas kolaborasi yang bukan hanya sekedar mengumpulkan perjanjian kerjasama (MoU), atau hanya sekedar membangun kemitraan baru. Kolaborasi kini menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat untuk suatu perubahan.
Humas Perwakilan BKKBN Jatim, Aulia Dikma menjelaskan, merumuskan informasi tentang kebijakan publik merupakan fungsi penting dari humas pemerintahan, karenanya humas dituntut memiliki kemampuan dan pemahaman tentang isu atau topik kebijakan yang jelas dan lengkap. Hal ini agar terwujud tersampaikannya informasi kebijakan publik yang aktual, cepat, tepat sasaran dan tidak meresahkan masyarakat.
“Kolaborasi antar institusi pemerintah dengan organisasi masyarakat dinilai juga penting dilakukan humas pemerintah. Hal ini tentu untuk memperkuat sinergi dalam menyukseskan kerja-kerja pemerintah, dan membangun optimisme pembangunan,” katanya.
Sebagai contoh di masa pandemi Covid-19 saat ini, kata Aulia, pemerintah menggunakan strategi kolaborasi pentahelix berbasis kearifan lokal agar dapat menjadi upaya menekan kasus Covid-19.
Strategi pentahelix ini adalah pendekatan yang memprioritaskan penggunaan konteks lokal, budaya atau kebiasaan lokal, sumberdaya lokal sesuai dengan jiwa gotong royong dalam mencegah dan mengatasi bencana, termasuk pandemi Covid-19. Indikator pentahelix adalah pemerintah, dunia usaha, komunitas masyarakat, akademisi, dan media bekerjasama menghadapi bencana apa pun.
“Praktisi humas perlu mengembangkan paradigm baru, yakni dari relasi ke kolaborasi. Penyebabnya, karena disrupsi yang terjadi dalam cara berkomunikasi di masyarakat. Bisa dibayangkan apabila semua terkoneksi dan tenaga humas berkolaborasi. Humas sebagai satu energi yang mengikat semua partikel yang terdapat dalam kebijakan publik, dan kolaborasi adalah jawaban yang tepat,” jelasnya.
Menurutnya, humas harus mulai mengubah cara kerja mereka untuk meraih perhatian audiens. “Sekarang bukan waktunya untuk hardselling. Konten-kontenadalah sinergi antar partikel yang menghasilkan energi. Untuk mendukung sinergi maka diperlukan kolaborasi, salah satunya peran humas sebagai kolaborator. The power of collaborations, not only relations,” pungkasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: