Kolaborasi Mahasiswa Jepang-ITS Ikuti GLC

Peserta ITS (depan) bersama ketiga peserta mahasiswa Kumamoto University saat melakukan diskusi.

Surabaya, Bhirawa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Jepang. Program yang bernama Global Leadership Camp tekah dibuka oleh Wakil Rektor IV ITS Prof Ketut Buda Artana di gedung rektorat ITS, kemarin (20/2).
Program Kerjasama tersebut, didasari pada visi-misi keduanya untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang mempunyai daya saing tangguh dan kompeten. Jepang, yang diwakili Kumamoto University membawa 20 mahasiswanya untuk mengikuti Global Leadership Camp bersama 20 mahasiswa ITS selama 12 hari kedepan.
Menurut Prof Ketut, kegiatan tersebut tidak hanya berupa camp kepemimpinan yang sudah ada seperti sebelumnya. Melainkan, peserta akan diberikan ruang seluas-luasnya untuk uji inisiatif dan kepemimpinannya melalui program yang dinamis. “Peserta tidak hanya beridam diri menerima materi didalam ruangan, melainkan akan dilakukan uji inisiatif dari berbagai program” tuturnya.
Lebih lanjut, Prof Ketut menambahkan jika seluruh peserta nantinya akan diajak untuk berdiskusi dengan para pemimpin besar nasional dan international. Seperti dari Senior Corporate Advisor Ajinomoto Co.Inc Nario Yamaguchi, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya HE Masaki Tani, dan Ketua Gerakan Melukis Harapan Imran Ibnu Fajar.
“Konsulat Jepang sudah menantikan pertemuan ini. Pihaknya menilai bahwa ini merupakan langkah yang sangat strategis bagi Jepang-Indonesia untuk kedepannya” ungkap Direktur Hubungan International ITS, Maria Anityasari.
Maria mengungkapkan, keberadaan 40 peserta camp kepemimpinan akan dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di Surabaya. “Dengan mereka turun langsung dilingkungan masyarakat, kami harapkan mereka menjadi pribadi yang bisa bersyukur” Imbuh Maria saat pemaparan materi di hadapan peserta.
Menurut Maria, proyek tersebut nantinya akan dijalankan di 10 Broadband Learning Center (BLC) yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Surabaya. “Proyek kerjasama tersebut tidak hanya menguntungkan BLC, melainkan dapat mengasah problem solving skill peserta” sahutnya.
Sementara itu kepala Dinas Kominfo kota Surabaya, Ir Antiek Sugiharti merespon baik 10 program BLC yang dirancang ITS. Pihaknya menuturkan jika program tersebut tidak hanya bermanfaat pada satu pihak saja, melainkan juga bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat Surabaya.
Selain itu, selama 12 hari kedepan peserta akan diajak untuk mengunjungi sentra UKM, belajar music dan tari tradisional dan berbagai tempat sentra industry kreatif lainnya. “ini menjadi kesempatan yang baik bagi pesera untuk melihat model bisnis yang berbeda, yaitu semangat gotong royong” Paparnya.
Program yang sarat akan culture budaya Indonesia ini disambut hangat dan antusias oleh mahasiswa dari Negeri Sakura. Program ini pun diharapkan mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memiliki wawasan global.
“Seorang pemimpin besar tidak butuh teori, melainkan mereka (pemimpin) mampu menyelesaikan permasalah yang ada di sekitarnya” tegas Maria memotivasi peserta. [ina]

Tags: