Kominfo Blokir Situs Penyedia GIF Pornografi di WhatsApp

Foto Ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menerima banyak laporan terkait konten asusila di WhatsApp. Meski begitu, konten itu bukan dimiliki oleh WhatsApp, melainkan pihak ketiga yang menyediakan konten GIF dalam platfromnya yakni Tenor dan Giphy.
Mengatasi konten negatif itu Kominfo telah memblokir situs Tenor mulai, Senin (6/11). Beberapa situs Tenor tersebut yakni Tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, serta media1.tenor.com.
Meski begitu, konten asusila dalam format GIF itu sendiri masih bisa diakses di WhatsApp. Pasalnya, Facebook belum memberikan tindakan di dalam platformnya untuk melakukan take down.
“Per Senin pagi ada 6 Domain Name System (DNS) yang diblokir. Kita sudah melakukan pemblokiran untuk Tenor, tapi kita juga mengharapkan pemblokiran oleh WhatsApp karena layanan ada di WhatsApp. Ini layanan yang terkoneksi langsung sehingga WhatsApp harus melakukan pembersihan,” kata Dirjen Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Senin (6/11).
Facebook sendiri mengaku tak bisa memonitor konten GIF di WhatsApp karena mereka tersedia dari pihak ketika. Namun Kominfo mengharapkan perusahaan yang dimiliki Mark Zuckerberg itu turut melakukan andil karena konten itu diakses melalui platformnya.
“Ini layanan terpati dan terkoneksi dengan WhatsApp. Tapi WhatsApp tidak bisa lepas tangan. Kami mengharapkan mereka memberikan tanggapan. Kalau tidak, kita akan Telegramkan WhatsApp,” jelas Semuel.
Tak hanya itu, Semuel juga menyebut agar Facebook memblokir konten negatif itu atau setidaknya GIF tersebut tak bisa diakses di Indonesia. Jika hingga Rabu (8/11) Facebook tak memberikan tanggapannya, Kominfo tak segan untuk melakukan pemblokiran.
Untuk diketahui pengguna WhatsApp sepertinya harus berhati-hati jika penggunanya anak-anak. Pasalnya, ada konten pornografi yg tersembunyi di aplikasi yang memiliki pengunduh 1,2 miliar itu.
Konten pornografi tersebut terdapat di GIF yang ada di aplikasi tersebut. Meski tersembunyi, namun sangat mudah diakses. Tidak hanya itu, di konten tersebut juga terdapat gambar LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Gambar bergerak tersebut terlihat vulgar dan tidak sesuai dengan budaya ketimuran. [ira]

Tags: