Kominfo RI Tunjuk Sidoarjo Jadi Kota Smart City

Kepala Dinas Kominfo Siswojo sedang mengoperasikan aplikasi Sigap. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kominfo RI mulai menerapkan konsep Smart City atau Kota Cerdas. Ada 25 kabupaten/kota se Indonesia yang terpilih, karena diyakini bisa menyelesaikan berbagai masalah perkotaan, seperti kemacetan, penumpukan sampah, dan keamanan warga kota, diantaranya Kab Sidoarjo.
Kepala Kominfo Kab Sidoarjo, Drs Siswojo, membenarkan kalau Kab Sidoarjo merupakan salah satu dari 25 kabupaten/kota se Indonesia yang ditunjuk menjadi kota percontohan dalam penerapan program Smart City. Konsep ini merupakan impian bagi kota-kota di Indonesia karena secara bertahap diyakini bisa menyelesaikan berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan, penumpukan sampah, dan keamanan warga kota.
”Konsep Kota Cerdas ini mengetengahkan sebuah tatanan kota yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat,” jelas Siswojo usai pertemuan dengan Dewan Smart City Kab Sidoarjo, (2/8).
Siswojo juga menjelaskan, kalau Kab Sidoarjo juga telah melakukan MoU dengan Kominfo RI tertanggal 20 Mei 2017 yang lalu. Yakni kerjasama dalam hal Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City Kab Sidoarjo. Ruang lingkupnya meliputi bimbingan teknis penyusunan Masterplan Smart City, pertukaran data dan legal software yang disepakati menggunakan free and open source software. ”Yang lebih penting lagi nantinya adalah terintegrasi  antara OPD (Organinasi Perangkat Daerah),” jelasnya.
Kabid Pengembangan Informatika Muhammad Rofik SSos juga menjelaskan bukan hanya itu, nantinya para UKM juga diberikan pelatihan-pelatihan untuk menggunakan elektronik dalam memasarkan produknya. ”Yakni penggunaan sistem elektronik khususnya pemasaran secara digital atau UKM Go Digital,” jelasnya.
Siswojo menegaskan, kalau Kab Sidoarjo sudah mempunyai tiga unggulan program/aplikasi pelayanan masyarakat. Diantaranya aplikasi Sigap milik BPBD yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan bila ada kejadian/bencana. Aplikasi Siap Tarik yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk menghindari antrian di Puskesmas, program ini masih berfungsi hanya di wilayah Kec Tarik, Kab Sidoarjo.
Satu lagi Aplikasi BMW, ini sebuah aplikasi pelayanan di kelurahan, seandainya ada warga yang mengurus berkas ke kecamatan, warga tak perlu hadir sampai kecamatan. Mereka cukup bisa mengakses atau melakukan operasional hanya di kelurahan saja. ”Jadi hanya berkasnya berjalan melalui jaringan internet. Progam BMW ini hanya berlaku di wilayah Kecamatan Sukodono,” katanya.
Oleh karena itu, dengan adanya penerapan Smart City, nantinya akan terintegrasi semuanya seluruh OPD, Dinas Kominfo Sidoarjo yang ditunjuk sebagai operatornya. Di Sidoarjo dulunya ada sekitar 125 aplikasi, setelah dievaluasi hanya tinggal sekitar 35 aplikasi yang aktif. ”Makanya kalau program Smart City ini sudah berjalan dengan baik, akan dibawa ke pusat untuk dinilai. Bila Sidoarjo menang akan jadi percontohan Smart City,” pungkas Muhammad Rofik saat mendampingi Kepala Dinas Kominfo Siswojo. [ach]

Tags: